Demonstrasi 25 Agustus merupakan sebuah wadah yang digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan juga protes terhadap kebijakan-kebijakan yang ada, demonstrasi yang seharusnya berjalan dengan damai berubah menjadi aksi anarkisme dan vandalisme yang menyebabkan kerugian bagi berbagai macam pihak. Oleh karena itu diperlukannya solusi untuk mencegah dan meminimalisir aksi vandalisme yang berlangsung, salah satunya adalah dengan memiliki kontrol diri yang baik. Godfried dalam( Projo 2022) menyebutkan bahwa seseorang dengan kontrol diri yang baik akan terlebih dahulu berpikir,mengevaluasi, dan mengkaji sebuah tindakan sebelum dilaksanakan sehingga dapat membawa individu tersebut menuju sesuatu yang berdampak positif. Individu dengan kontrol diri yang baik cenderung akan menghindari tindakan yang memiliki dampak negatif, mereka akan lebih mengukur suatu tindakan dan dampaknya bagi mereka dan bagi orang-orang  di sekitarnya. Kontrol diri yang baik juga dapat membantu individu agar tidak mudah terjerumus ke dalam tindakan vandalisme dalam sebuah demonstrasi karena mereka dapat mengontrol dirinya dan memilah tindakan yang benar maupun yang salah. Kontrol diri yang baik tentunya tidak datang dengan sendirinya, bantuan dan dorongan dari orang-orang terdekat serta bimbingan yang baik  menjadi kunci untuk memiliki pengendalian diri yang baik. Pengendalian diri yang baik merupakan bentuk solusi internal bagi diri sendiri untuk menghindari keterlibatan dalam aksi-aksi vandalisme.
Kesimpulan
Vandalisme merupakan tindakan yang merusak fasilitas umum dan melanggar hukum, sering kali dilakukan oleh kalangan muda sebagai bentuk ekspresi negatif akibat kurangnya kontrol diri, pengaruh lingkungan, maupun faktor sosial lainnya. Fenomena vandalisme yang muncul dalam demonstrasi, seperti yang terjadi pada 25 Agustus 2025 di Gedung DPR Senayan, menunjukkan bahwa aksi penyampaian aspirasi masyarakat dapat berubah menjadi destruktif jika tidak dikendalikan dengan baik. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya berupa kerusakan fasilitas dan kerugian materi, tetapi juga menurunkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan demonstrasi itu sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerja sama antara berbagai pihak---pemerintah, aparat keamanan, masyarakat, keluarga, dan individu sendiri---dalam membangun kesadaran serta menanamkan nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial. Pengendalian diri yang baik menjadi kunci utama agar seseorang mampu menahan dorongan negatif dan tidak terlibat dalam tindakan vandalisme. Apabila pencegahan dilakukan secara konsisten, maka budaya vandalisme dapat ditekan, dan demonstrasi di masa depan dapat berlangsung secara damai, tertib, serta benar-benar mencerminkan  demokrasi yang sehat sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
NurLaily, Dewi (2023) Vandalisme Perspektif Al-Qur'an (Studi Tematik Ayat-Ayat Fasad Dalam Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Pasmawati, H. (2023). Vandalisme pada Benda Peninggalan Sejarah di Lebong Tandai Batavia Kecil Bengkulu: Studi pada Perilaku Masyarakat antara Kreatifitas dan Penyimpangan. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial; Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial; 104-115; 2407-4551; 2407-4012; 10.23887/Jiis.V9i1. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIIS/article/view/
Projo, K. D. M., Nuqul, F. L., & Widodo, R. W. (2022). Pengaruh kontrol diri terhadap agresivitas Mahasiswa dalam unjuk rasa (demonstrasi) di Kota Malang. Jurnal Psikologi Tabularasa; Vol. 17 No. 2 (2022): OKTOBER 2022; 107-131; 2541-013X; 1693-7007. https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpt/article/view/8519
Silangit, N. T. (2025). Tindakan Anarkis dalam Menyampaikan Aspirasi di Depan Umum Perspektif Hukum Pidana. Rechtsnormen Jurnal Komunikasi Dan Informasi Hukum; Vol. 3 No. 2 (2025): Edisi Februari; 91-98; 2962-1739; 10.56211/Rechtsnormen.V3i2. https://jurnal.ilmubersama.com/index.php/Rechtsnormen/article/view/804
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI