Identitas buku :
Judul buku: PEMBELAJARAN PAUD (Bermain, Cerita,dan Menyanyi Secara Islami)
Penulis: Mohammad Fauziddin, M.Pd.
Penerbit: PT REMAJA ROSDAKARYA
Tahun Terbit: Oktober 2014 (Cetakan Pertama)
Tempat Terbit : jln. Ibu Inggit Garnasih No. 40 Bandung 40252
Tebal Buku : 100 halaman
Lembaga pendidikan pada tingkat anak usia dini, khususnya TPQ menempati posisi yang sangat penting bagi terjaganya budaya Islam di masa yang akan datang. Oleh karena itu, para pengelola dan pengajar secara tidak langsung dituntut untuk menerapkan strategi yang dapat mengetahui, memahami, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama islam secara benar sejak usia dini.
Salah satu strategi menarik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada tingkat anak usia dini adalah strategi BCMI ( Bermain, Cerita, Menyanyi Secara Islami). Buku ini merupakan panduan mengenal tatacara dan strategi penyampaian BCMI kepada siswa, supaya proses pembelajaran yang dilakukan tepat sasaran, efektif,dan efesien.
Tujuan Pengarang Buku
Membentuk generasi islami dapat terlaksana dengan baik, sehingga memilikikesiapan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berat dimasa yang akan datang.
Pokok-pokok atau Ringkasan Isi Buku
Anak menrupakan amanat besar bagi kedua orang tua yang harus dipertanggung jawabkan kelak dihari kiamat dihadapan Allah SWT. Anak memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tua mereka. Salah satu kewajiban terpenting orang tua adalah mendidik mereka. Utamanya dengan pendidikan agama Islam yang shahih. Disamping kebutuhan lain yang berupa penyediaan sandang, pangan, papan dan sejenisnya bagi anak-anak.
Memberikan pendidikan agama islam kepada anak sejak dini merupakan langkah terbaik untuk menghindarkan mereka dari api neraka. Taman pendidikan Al-Qur'an merupakan salah satu alternatif strategi untuk membantu orangtua dalam mengemban Tanggung jawabnya. Di Taman Pendidikan Al-Qur'an inilah anak-anak di didik untuk menjadi insan kamil, yakni menjadi manusia yang dapat menjalankan agama islam secara kaffah.
Menurut Rubin, Fein, dan Vandenbreg dalam Hughes, ada 5 ciri utama bermain yang dapat mengidentifikasikan kegiatan bermain dan bukan bermain: Bermain didorong oleh motivasi diri dalam diri anak, Bermain dipilih secara bebas oleh anak, Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, Bermain tidak selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya, Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak baik secara fisik psikologis maupun keduanya sekaligus.