Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Meresume Buku berjudul "Pembelajaran Paud"

14 Oktober 2019   06:33 Diperbarui: 18 Oktober 2019   23:41 30 1
Identitas buku :

Judul buku: PEMBELAJARAN PAUD (Bermain, Cerita,dan Menyanyi Secara Islami)    
 
Penulis: Mohammad Fauziddin, M.Pd.

Penerbit: PT REMAJA ROSDAKARYA

Tahun Terbit: Oktober 2014 (Cetakan Pertama)

Tempat Terbit : jln. Ibu Inggit Garnasih No. 40 Bandung 40252

Tebal Buku : 100 halaman

Lembaga pendidikan pada tingkat anak usia dini, khususnya TPQ menempati posisi yang sangat penting bagi terjaganya budaya Islam di masa yang akan datang. Oleh karena itu, para pengelola dan pengajar secara tidak langsung dituntut untuk menerapkan strategi yang dapat mengetahui, memahami, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama islam secara benar sejak usia dini.

Salah satu strategi menarik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada tingkat anak usia dini adalah strategi BCMI ( Bermain, Cerita, Menyanyi Secara Islami). Buku ini merupakan panduan mengenal tatacara dan strategi penyampaian BCMI kepada siswa, supaya proses pembelajaran yang dilakukan tepat sasaran, efektif,dan efesien.

Tujuan Pengarang Buku
Membentuk generasi islami dapat terlaksana dengan baik, sehingga memilikikesiapan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berat dimasa yang akan datang.

Pokok-pokok atau  Ringkasan Isi Buku
Anak menrupakan amanat besar bagi kedua orang tua yang harus dipertanggung jawabkan kelak dihari kiamat dihadapan Allah SWT. Anak memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tua mereka. Salah satu kewajiban terpenting orang tua adalah mendidik mereka. Utamanya dengan pendidikan agama Islam yang shahih. Disamping kebutuhan lain yang berupa penyediaan sandang, pangan, papan dan sejenisnya bagi anak-anak.

Memberikan pendidikan agama islam kepada anak sejak dini merupakan langkah terbaik untuk menghindarkan mereka dari api neraka. Taman pendidikan Al-Qur'an merupakan salah satu alternatif strategi untuk membantu orangtua dalam mengemban Tanggung jawabnya. Di Taman Pendidikan Al-Qur'an inilah anak-anak di didik untuk menjadi insan kamil, yakni menjadi manusia yang dapat menjalankan agama islam secara kaffah.
   
 Menurut Rubin, Fein, dan Vandenbreg dalam Hughes, ada 5 ciri utama bermain yang dapat mengidentifikasikan kegiatan bermain dan bukan bermain: Bermain didorong oleh motivasi diri dalam diri anak, Bermain dipilih secara bebas oleh anak, Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, Bermain tidak selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya, Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak baik secara fisik psikologis maupun keduanya sekaligus.

Adapun upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk menghargai arti bermain itu adalah memberikan pengalaman dan kesempatan aktivitas bermain pada anak. Tujuannya adalah agar kebebasan anak ketika bermain tidak terganggu dengan lingkungan yang membahayakan. Anak dapat memilih mainan  apapun tanpa adanya rasa takut dan cedera.

Tahapan Bermain menurut Piaget : Permainan sensori motorik (kurang lebih bulan -- tahun), Permainan simbolik (kurang lebih 2-7 tahun), Permainan sosial yang memiliki aturan (kurang lebih 8-11 tahun), permainan olahraga (11 tahun keatas). Kesimpulan menurut Piaget bahwa permainan yang tadiny dilakukan untuk kesenangan lambat laun mempunyai tujuan untuk hasil tertentu seprti ingin menang atau memperoleh hasil kerja yang baik.

Menurut Suyanto jenis-jenis permainan dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu: permainan fisik, lagu anak-anak, teka-teki, berpikir logis dan matematis, bermain dengan benda-benda dan bermain peran (pretend play).

Cerita merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan pelajaran kepada anak-anak, karena melalui media ini si pembawa cerita dapat mengajak anak untuk membayangkan perilaku seseorang yang menjadi tokoh idolanya. Jenis-jenis cerita sendiri dibagi menjadi dua yaitu: Bercerita menggunakan alat dan Bercerita tanpa menggunakan alat.

Manfaat cerita bagi anak itu sendiri adalah mengembangkan sikat mental yang sesuai ajaran agama islam; memahami perbuatan yang terpuji dan yang tercela; menyiapkan anak dalam hidup sebagai makhluk sosial dalam masyarakat; mengembangkan kemampuan untuk berimajinasi logis dan sistematis; mengubah sikap anak untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya; membentuk akhlak yang mulia sesuai dengan 'aqidah islamiyah.

Menurut Jamalus, kegiatan bernyanyi merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan brirama, baik diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyayi berbeda dengan berbicara, karena benyayi memerlukan teknik-teknik tertentu, sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak bernyanyi merupakan hal yang menyenangkan dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya.

Menurut pemikir Islam, Imam Ghazal, lagu atau musik mempunyai paling tidak lima manfaat yaitu : dapat menghilangkan sampah batin dan sekaligus dapat melahirkan dampak penyaksian terhadap allah swt di dalam hati; menguatkan hati dan cahaya rohani; dapat melepaskan seorang sufi dari berbagai urusan yang bersifat lahir, serta membuat seorang sufi cenderung untuk menerima cahaya dan rahasia-rahasia batin; mendenarkan musik dapat menggembirakan hati dan roh; dapat menyebabkan "ekstasi" (keadaan diluar kesadaran atau bersemedi dan tertarik kepada Allah swt, serta dapat menampakan rahasia-rahasia ketuhanan).

Di dalam buku ini juga membahas tentang bagaimana cara yang setrategi dalam penyampaian BCM yang baik dan benar untuk para pengajar yaitu : menyiapkan fisik dan mental yang kuat, costoum atau make up, materi yang akan disampaikan, media (alat) untuk menarik perhatian anak-anak .

Keunggulan Buku
Memberikan pemahaman yang luas betapa pentingnya pendidikan dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dengan cara Bermain, Cerita, dan menyanyi secara Islami yang ditanamkan dalam diri anak, selain itu pembahasan yang diberikan sangat detail disertai dengan hasil penelitian dan teori -- teori yang dikemukakan oleh beberapa tokoh dunia.

Kelemahan Buku
Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata -- kata, penulis menggunakan bahasa yang agak sulit untuk dimengerti, dan terdapat pembahasan yang diulang kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun