Mohon tunggu...
Yuni Cahya
Yuni Cahya Mohon Tunggu... Bankir - belajar berdamai dengan diri sendiri

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Dejavu

16 Oktober 2020   09:37 Diperbarui: 16 Oktober 2020   09:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detak waktu yang melaju pelan, terasa seperti menanti hujan turun ditengah kemarau gersang.
Pada urai lambat yang mencipta rancau umpat.
Derai gelisah mengalir deras.
Menganak sungai dan terus melaju menuju hulu hilir.


Detak waktu yang beranjak cepat, terasa seperti meninggalkan genangan yang belum surut.
Pada aura fatamorgana senja.
Sekelebat nyata seperti pernah terasa.
Melewati musim yang sama di waktu yang berbeda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun