Mohon tunggu...
Yuni Cahya
Yuni Cahya Mohon Tunggu... Bankir - belajar berdamai dengan diri sendiri

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muhasabah

5 Oktober 2018   13:07 Diperbarui: 5 Oktober 2018   13:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkadang kamu hanya butuh dimengerti. Untuk hal-hal yang mungkin sama sekali tak kau ketahui. Apalagi kau sadari.

Pada sepertiga malam saat alarm membangunkan, dengan keriap-keriap kamu melangkah. Kemana? Hanya untuk membuang air kecil? Atau minum seteguk air di gelas yang penuh? Atau bisa jadi langkahmu ringan mengambil air wudhu dan bersujud?

Oh Tuhan hati semacam apa yang seharusnya kamu jaga. Sementara kamu sendiri tak tahu punya hati macam apa. Yang paginya bisa cerah ceria. Kemudian sorenya bisa sangat nelangsa.

Sudah dengan sewajarnya kamu menjaga. Menyelami berbagai fasa. Dalam terik panas dan hujan angin. Dalam riak cerah dan awan mendung.

Bersyukur dan terus bersyukurlah. Dalam ucapan dan tindakan. Mungkin hanya itu yang bisa kamu lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun