Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Harga Gula dan Para Penjual Takjil

29 April 2020   23:07 Diperbarui: 29 April 2020   23:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Takjil ( Sumber : Alinea.id)

Berbukalah dengan yang manis. Itu sunnah nya. Tapi, hari-hari ini serasa beli takjil nya kurang begitu manis. Harus pindah ke penjual takjil lainnya, atau memang ini imbas terbatasnya pasokan gula? Batin saya.

Ya, sudah sejak akhir Maret, salah satu bahan pokok yang menjadi langka di pasaran adalah gula pasir. Imbas dari pandemi Covid-19 memang terasa di mana-mana,  termasuk pasokan bahan pokok seperti gula. 

Toko-toko di area Apartemen Kalibata City, tempat saya bermukim sempat kehilangan pasokan gula sebelum akhirnya muncul lagi seminggu sebelum lebaran. Ini menyebabkan pembelian gula pun dibatasi, 2 kg gula dalam satu kali pembelian. Bagi saya yang membeli gula untuk keperluan sehari-hari memang tidak begitu masalah. Namun bagaimana dengan para penjual makanan takjil?

Pasokannya berkurang, harga gula pun di beberapa tempat tercatat masih di kisaran Rp. 18.000 per kilonya.

Usut punya usut ternyata memang banyak pihak yang bermain di awal-awal Pandemi, membanting harga gula yang nampaknya membuat ketidak-stabilan Harga Eceran Tertinggi (HET). Menteri Perdagangan sendiri sudah turun tangan menggandeng pihak swasta untuk memastikan harga gula kembali ke harga stabilnya. Siapapun yang menimbun gula dan menjadikkan harganya naik turun tak karuan semoga segera ditindak. Pasalnya bahan yang satu ini menjadi sangat krusial di bulan Ramadan.

Saking khawatir akan kelangkaan gula, produk-produk madu juga sudah mulai jadi incaran. Saya pun sempat berpikir memasok madu sebelum Ramadan. 

Sebelum niat terlaksana, ternyata di supermarket tempat saya biasa belanja pun pembelian madu ikut dibatasi. Ya sudah, urung niat saya beli madu. Berharap tindak tegas pemerintah segera berlaku agar para penjual takjil kembali bisa jualan takjil semanis dahulu.

---

6 Ramadan 1441 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun