Mungkin Pembaca mengira aku sedang emosi. Betul, karena aku teringat kembali dengan beberapa pengalaman yang keluarga  saat orang tua kami sakit keras. Rasanya melelahkan, bolak-balik mengurusi perawatannya, baik ketika di rumah maupun ketika harus menjalani perawatan di rumah sakitnya.Â
Kami sampai harus berbagi tugas. Siapa yang harus meminta surat rujukan ke puskesmas, siapa yang akan mengurus proses selanjutnya di rumah sakit? Tentu saja perlu waktu yang cukup. Adik sampai harus ambil cuti bekerja hari itu.Â
Ya begitulah, karena sejak pagi hari atau tepatnya di waktu subuh, adik saya -karena dia satu-satunya anak laki-laki- sudah datang ke rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan orang tua kami itu. Kalau kesiangan, bisa-bisa tidak akan mendapatkan nomor antrian untuk bisa  menyerahkan berkas-berkas yang diminta.Â
Selanjutnya dua jam kemudian waktu untuk dipanggil ke ruang dokternya! Total untuk urusan seperti ini, perlu waktu 5 (lima) jam-an. Belum termasuk waktu untuk mendapatkan obatnya. Lagi-lagi harus menunggu antrian. Jangan ditanya bagaimana halnya jika pasien akan mendapatkan pelayanan rontgen dan laboratorium?Â
Wah, kalau sudah begini, biasanya muncul rasa kesal. Â Kami menjadi orang yang tidak sabaran. Sedikit-sedikit mengeluh. Boleh dong? Daripada dipendam saja, bisa jadi penyakit lho.Â
Babak selanjutnya adalah perjuangan untuk mendapatkan kamar! Nyatanya tidak mudah, walau dokternya sudah memberikan instruksi agar orang tua kami segera dirawat disitu. Kamar penuh! Tunggu pasien yg lama keluar!Â
Ada yang kosong, tetapi beda kelas. Pusing juga ya. Orang tua kami kan pensiunan pegawai pemerintah yang sudah puluhan tahun mengabdi pada negara. Tetapi kiranya pelayanan seperti ini yang beliau dapatkan. Rasanya tidak pantas ya.
Penduduk Indonesia semakin bertambah dari waktu ke waktu, maka sudah dapat dipastikan bahwa jumlah penderita penyakit yang ada di masyarakat akan mengalami peningkatan juga.Â
Utamanya adalah karena semakin sulitnya kita untuk tinggal di rumah sehat dan lingkungan sehat . Yang ada bahwa lingkungan tempat tinggal kita semakin padat.Rumah penduduk saling menempel, kurang pencahayaan, minimnya ventilasi dan air bersih akan semakin sulit didapatkan. Hal mana semua ini adalah penyebab munculnya berbagai  macam penyakit
Sebelumnya kami tinggal di pemukiman padat dan berhadapan langsung dengan jalan raya. Rasanya tidak nyaman, akibat debu yang beterbangan masuk ke teras rumah dan suara berisik dari deru kendaraan yang lewat..Â
Kami pun memilih pindah rumah ke sebuah perumahan yang lumayan bersih dan tenang. Â Ini salah satu upaya kami menjaga kesehatan keluarga.Â