Mohon tunggu...
Esther Lima
Esther Lima Mohon Tunggu... -

No Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah Dinasti-dinasti Penguasa Daerah

10 Februari 2014   08:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 4019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kiri ke kanan: Tenri Olle Yasin Limpo (kakak Syahrul Yasin Limpo), Akbar Danu Indarta (Keponakan Syahrul Yasin Limpo), Andi Ishak (ipar Syahrul Yasin Limpo, suami Tenri Olle Limpo), Haris Yasin Limpo (adik Syahrul Yasin Limpo), Susilo MT Harahap (ipar Syahrul Yasin Limpo, kakak Ayunsri Harahap, istri Syahrul Yasin Limpo). Gambar: Michael Buehler. . Pasca desentralisasi tahun 2001, Indonesia memperkenalkan sistim pemilihan langsung gubernur, bupati dan walikota. Sistim ini diharapkan membangun iklim demokrasi di Indonesia. Namun, pada faktanya Kepala Daerah menjadi pemain politik yang kuat di daerah-daerah di Indonesia. Tidak sedikit yang kemudian membangun dinasti-dinasti politik di wilayahnya masing-masing. Mari kita lihat, siapa saja dinasti politik yang sudah dan sedang dibangun di daerah: Propinsi Banten .

13919592452139188485
13919592452139188485
Dikumpulkan dari berbagai sumber berita dan wikipedia. . Propinsi Sulawesi Selatan .
13919593091039488846
13919593091039488846
Dikumpulkan dari berbagai sumber berita dan wikipedia. . Dinasti politik yang baru mulai tumbuh: .
13919593521552317956
13919593521552317956
.
13919593851171607455
13919593851171607455
.
1391959429478648466
1391959429478648466
Dikumpulkan dari berbagai sumber berita dan wikipedia . Persaingan Antar Dinasti Menjadi anggota keluarga dinasti yang memerintah daerah, tidak serta merta menjabat. Terlihat adanya persaingan antar dinasti untuk merebut kekuasaan. Sebagai contoh, Nani Rosada (Jawa Barat) mencoba untuk meneruskan jabatan suaminya, Dada Rosada, namun gagal saat suaminya ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Di Banten, Irna Narulita mencoba meneruskan pemerintahan suaminya, Dimyati Natakusuma sebagai Bupati Pandeglang, namun dikalahkan oleh Heryanti, ibu tiri Ratu Atut. Sementara di 4 kabupaten, dinasti Atut dikalahkan oleh dinasti Aat Syafaat, Mulyadi Jayabaya dan Izmet Iskandar. Di Tanggerang, keluarga Halim menguasai pemerintahan melalui Wahidin Halim (Bupati) dan Abdul Syukur (Ketua DPRD). Keduanya adalah adik dari Nur Hassan Wirajuda, Menlu Republik Indonesia 2001 – 2009. Di Bantaeng, Sulawesi Selatan, Syahlan Sulthan dan Ibrahim Solthan kalah dalam meneruskan kakaknya, Azikin Solthan sebagai Bupati Bantaeng 1998-2008, yang merupakan anak dari Andi Solthan (Bupati Bantaeng 1966-1978). Sementara itu, Nurul Jaman Syafruddin kalah di Pangkep setelah bupati Syafruddin meninggal dunia karena jantung. . Dari dinasti-dinasti serta kegagalan kandidat pejabat daerah yang disebabkan berhentinya pejabat pendukung, baik karena meninggal maupun ditangkap KPK, menunjukkan bahwa pemilihan kepala daerah sangat tergantung pada dukungan penguasa setempat. Bukan sepenuhnya karena pilihan masyarakatnya sendiri. Ditambah lagi, penangkapan Akil Mochtar menunjukkan bahwa jabatan via pilkada bisa diperjualbelikan di Mahkamah Konstitusi. Lengkap dengan marketing dan diskon paket jabatannya. Apakah dinasti politik dan cara berdemokrasi seperti ini baik bagi masyarakat Indonesia, atau malah mengkhawatirkan? Bagaimana menurut Anda? . - Esther Wijayanti -


Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun