Mohon tunggu...
Ester Eginna Br Sihombing
Ester Eginna Br Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Katholik Santo Thomas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Anak Muda: Cerminan Moral Bangsa di Masa Depan

16 Maret 2025   15:10 Diperbarui: 16 Maret 2025   15:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber:https://openai.com/dall-e)

Generasi muda merupakan harapan dan tumpuan masa depan bangsa. Mereka bukan hanya pewaris nilai-nilai luhur, tetapi juga arsitek perubahan sosial dan pembawa semangat kemajuan. Namun, dalam perjalanan membangun bangsa yang beradab dan bermartabat, ada satu aspek yang tak boleh diabaikan: etika. Etika anak muda tidak hanya mencerminkan kualitas pribadi mereka, tetapi juga menggambarkan wajah moral bangsa di masa depan.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan modernisasi, etika generasi muda semakin mendapat tantangan. Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga di dunia digital yang memungkinkan terjadinya interaksi tanpa batas ruang dan waktu. Ironisnya, berbagai peristiwa sosial menunjukkan bahwa kesadaran etika di kalangan anak muda kerap terabaikan. Perundungan siber (cyberbullying), ujaran kebencian, penyebaran hoaks, serta hilangnya rasa hormat terhadap sesama menjadi gambaran nyata betapa nilai-nilai moral mulai terkikis.

Menanamkan Nilai Moral Sejak Dini: Sinergi Keluarga dan Pendidikan

Etika tidak muncul dengan sendirinya. Ia merupakan hasil pembelajaran yang dibentuk melalui pendidikan dan pembiasaan sejak dini. Dalam hal ini, keluarga memainkan peran sentral sebagai pondasi pertama dalam membangun karakter anak. Namun, sering kali keluarga justru mengesampingkan pembentukan moral karena alasan kesibukan atau kurangnya pemahaman. Faktanya, pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab sekolah semata.

Orang tua perlu menjadi teladan nyata bagi anak-anaknya. Sikap sopan, jujur, bertanggung jawab, dan saling menghargai harus ditunjukkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pola komunikasi yang hangat dan terbuka akan membuat anak merasa dihargai, sehingga lebih mudah menerima nilai-nilai positif.

Namun, peran keluarga saja tidak cukup. Lembaga pendidikan juga harus mengambil peran penting dalam membangun karakter dan moralitas generasi muda. Sayangnya, sistem pendidikan kita saat ini cenderung lebih fokus pada capaian akademik dan kurang memberikan perhatian pada pembentukan karakter.

Oleh karena itu, revitalisasi pendidikan karakter sangat diperlukan. Proses pembelajaran yang menggabungkan teori dengan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari akan jauh lebih efektif dalam membentuk pribadi yang beretika. Guru dan tenaga pendidik harus dilatih untuk menjadi role model yang menginspirasi siswa, bukan hanya mengajarkan materi akademik tanpa makna kontekstual.

Etika Digital: Tantangan Moral di Era Teknologi

Tidak bisa dipungkiri, revolusi digital membawa dampak besar pada cara anak muda berinteraksi. Di ranah digital, kebebasan berekspresi sering kali disalahartikan sehingga membuka peluang bagi tindakan yang tidak bermoral. Anonimitas di internet sering kali mendorong seseorang merasa bebas berkata kasar, menghina, bahkan menyebarkan fitnah tanpa memikirkan konsekuensinya.

Mirisnya, banyak anak muda belum memahami bahwa setiap aktivitas digital meninggalkan jejak yang tidak mudah dihapus. Satu pernyataan negatif atau unggahan yang tidak pantas dapat mencoreng nama baik seseorang untuk waktu yang lama. Selain itu, berbagai kasus hukum terkait ujaran kebencian dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sudah seharusnya menjadi pelajaran berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun