Pada hari Selasa, 24 Juni 2025, saya berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berada di Jl. Medan Merdeka Selatan No.11, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110. Saya tiba kira-kira pukul 9 pagi. Suasana belum terlalu ramai dan saya tidak harus mengantre untuk menitipkan barang, mencetak kartu anggota, membaca buku, serta meminjam beberapa buku. Pada kesempatan liburan kali ini, saya berpikir akhirnya saya sudah sah menjadi anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia setelah mengunjungi dan mencetak kartu keanggotaan di sini.
Menurut pemikiran saya, menjadi anggota dari perpustakaan adalah jendela bagi semua orang untuk dapat menggali ilmu tanpa harus membayar sepeser pun alias gratis. Selain mendapatkan ilmu, kita juga dapat berwisata dengan menggali kebudayaan dan karya seni yang disajikan di tempat ini, seperti pameran lukisan serta layanan koleksi dan pagelaran budaya Nusantara yang diadakan di lantai 24.
Sebagai warga negara Indonesia, fasilitas dan layanan yang diberikan melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk menyediakan akses pendukung pendidikan melalui ketersediaan buku-buku yang berkualitas dengan koleksi yang sangat beragam. Selain buku, koleksi-koleksi yang berwujud audio, video, dan visual lainnya adalah jendela bagi kita untuk dapat menikmati dan menggali informasi berharga dari ragamnya informasi serta koleksi kebudayaan Indonesia.
Di zaman yang serba mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi di media sosial, yang tentunya akses tersebut tidak dapat kita peroleh secara gratis, artinya kita harus memiliki kuota internet bukan jika kita ingin mengaksesnya? Nah, mengapa kita tidak mencoba hal yang memang menjadi salah satu budaya yang baik untuk dipertahankan di tengah gerusan budaya instan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan? Saya tertantang untuk menjadi bagian dari orang-orang yang sadar akan pentingnya membaca buku, dalam hal ini buku yang berupa monograf.
Budaya gemar membaca buku tidaklah sulit untuk dibiasakan. Hal ini dapat kita mulai dengan langkah sederhana. Pertama, masing-masing kita harus bersedia menyediakan waktu minimal 15 menit setiap harinya untuk membaca. Membaca 1 buku dalam waktu yang telah ditentukan dalam setiap harinya akan menjadikan kebiasaan baik bagi kita semua. Alangkah lebih baik lagi jika kita dapat mencatat jurnal membaca yang dimulai dengan pertanyaan, "Hal menarik apa yang saya temukan dari buku yang saya baca?" Nah, cara tersebut dapat menjadi pemantik agar kita mencintai budaya membaca buku.
Dengan memanfaatkan layanan dan fasilitas yang disediakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, mari mulai menggunakan sumber kekayaan belajar ini untuk kita dan selanjutnya untuk generasi mendatang.
Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi dan menjadi anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia? Segera kunjungi dan jadilah warga negara Indonesia yang gemar membaca dan belajar. Siapapun Anda, tidak ada batas usia dan latar belakang apapun untuk kita menggemari budaya membaca dan belajar. Bukankah kebiasaan baik ini akan berdampak besar bagi Indonesia di masa mendatang? Cintai membaca, cintai belajar!
Referensi pendukung:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI