Mohon tunggu...
Humaniora

Apa Artinya “Bintang Timur” yang Dikaruniakan kepada Orang yang Menang dalam Wahyu 2:28?

4 Januari 2016   10:16 Diperbarui: 4 Januari 2016   10:40 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu apa maksudnya “bintang timur” yang dijanjikan dalam ayat 28 itu? Perlu diketahui bahwa kata “bintang timur” ini muncul hanya 4 kali di dalam Alkitab dan pemunculan pertamanya adalah dalam Yes 14:12.

Yes 14:12 - "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

Note : “Bintang Timur” di sini di dalam terjemahan KJV diterjemahkan dengan kata “Lucifer”.

KJV - How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!

Pada abad 4, seorang bapa gereja menafsirkan bahwa Bintang Timur / Lucifer ini adalah nama dari pemimpin setan. Sejak itu seluruh dunia menerima itu tanpa pernah mempersoalkannya. Tetapi ini adalah tafsiran yang salah. Mengapa? Karena konteks dari Yes 14:12 adalah nubuatan tentang raja Babel dan bukannya setan. Memang kata-kata dari Yes 14:12-14 kelihatannya menunjuk pada kejatuhan setan :

Yes 14:12-14 – (12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! (13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!


Tetapi persoalannya adalah kata-kata ini bersifat puisi dan karena itu tidak boleh dihurufiahkan. Kalau Bintang Timur / Lucifer di sini mau ditafsirkan sebagai pemimpin setan, lalu bagaimana mengartikan ayat 18-20?

Yeh 14:18-20 – (18) Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya. (19) Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti bangkai yang terinjak-injak. (20) Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya.

Apakah setan bisa dikubur? Apakah setan bisa ditutupi dengan mayat-mayat? Apakah setan membunuh rakyatnya? Kapan dia mempunyai rakyat?Apakah setan mempunyai anak cucu? Karena itu jelas adalah tafsiran yang keliru kalau beranggapan bahwa Bintang Timur / Lucifer di sini adalah setan.

Calvin - Eksposisi yang diberikan oleh beberapa orang tentang teks ini, seakan-akan teks ini menunjuk kepada setan / berkenaan dengan setan, muncul / timbul dari ketidaktahuan; karena konteks secara jelas menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan ini harus dimengerti dalam hubungannya dengan raja Babel. Tetapi pada waktu bagian-bagian Kitab Suci diambil secara sembarangan, dan konteks tidak diperhatikan, kita tidak perlu heran bahwa kesalahan seperti ini muncul / timbul. Tetapi itu merupakan contoh dari ketidaktahuan yang sangat hebat, untuk membayangkan bahwa Lucifer adalah raja dari setan-setan, dan bahwa sang nabi memberikan dia nama ini. Tetapi karena penemuan-penemuan ini tidak mempunyai kemungkinan apapun, marilah kita mengabaikan mereka sebagai dongeng / cerita bohong yang tidak ada gunanya. (Calvin Commentary, hal. 442).

Adam Clarke - Dan sekalipun konteksnya berbicara secara eksplisit tentang Nebukadnezar, tetapi entah mengapa konteks ini telah diterapkan kepada kepala dari malaikat-malaikat yang jatuh, yang secara sangat tidak pantas disebut / dinamakan Lucifer (pembawa terang), suatu julukan yang sama umumnya bagi dia, seperti Iblis dan Setan. Bahwa Roh Kudus oleh nabi-Nya menyebut musuh utama dari Allah dan manusia sebagai pembawa terang, betul-betul merupakan hal yang sangat aneh. Tetapi kebenarannya adalah, teks ini tidak berbicara sama sekali tentang Setan maupun kejatuhannya, ataupun saat / alasan kejatuhan itu, yang dengan keyakinan yang besar telah disimpulkan dari teks ini oleh banyak ahli teologia. Oh, alangkah pentingnya untuk mengerti arti hurufiah dari Kitab Suci, supaya komentar-komentar yang gila-gilaan / tidak masuk akal bisa dicegah. (Adam Clarke’s Commentary on the Bible, hal. 82).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun