Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ayah, Salah Satu Elemen Paling Penting dalam Pendidikan Anak di Rumah

3 Mei 2019   02:58 Diperbarui: 3 Mei 2019   15:39 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah | StockSnap dari Pixabay

Namun, sebagai orangtua kita harus sadar bahwa anak juga mempunyai hak untuk memiliki kehidupannya sendiri. Kita harus dapat memahami hal itu. Kita harus memberikan kebebasan kepada anak untuk membangun karakternya, tetapi orangtua tidak putus untuk memberikan saran dan nasehat agar mereka tetap berada pada jalurnya, misalnya untuk tidak boros, harus disiplin, tetapi pada waktu yang bersamaan mereka juga dapat menikmati hidup mereka, mengembangkan pribadi, dan keinginan yang positif. Jadi, sekali lagi, komunikasi merupakan faktor penting. Nah, sekarang teknologi sudah maju; ada Whatsapps, Skype, dll. Teknologi ini dapat membantu proses komunikasi.

Kalau mengikuti ego ayah, tentunya seorang ayah ingin anaknya selalu berada dekat dengannya. Namun, kita harus sadar bahwa pada akhirnya anak-anak akan mempunyai kehidupan sendiri. Kita hanya bisa mencoba dan melihat sampai sejauh mana mereka bisa survive dalam hidup sendiri. 

Kita harus bisa mendorong, misalnya agar mereka harus bisa terbuka dan harus bisa berteman dengan orang setempat. Ini kan juga menjadi tantangan untuk mereka, bahwa mereka harus keluar dari comfort-zone mereka.

Ketika seorang anak sudah mulai tumbuh sebagai orang dewasa sebenarnya orangtua hanya bisa pasrah. Pada saat mereka dewasa, kita sebagai orangtua hanya bisa mendukung, mengingatkan kembali nilai-nilai yang telah ditanamkan, misalnya untuk tidak hidup boros atau memiliki harga diri, melalui cerita-cerita yang pernah kita berikan, tetapi dalam versi sekarang. Orangtua juga harus menyadari bahwa jaman berubah dari waktu ke waktu.

Jadi, peran ayah terhadap anak apakah berbeda dalam setiap tahap kehidupan? Harus berbeda. Kita harus menyadari bahwa peran seorang ayah harus berbeda dari waktu ke waktu berdasarkan perkembangan dan umur anak, misalnya dalam cara berkomunikasi, dalam cara bersikap kepada si anak agar si anak punya penghargaan dan bisa merespon dengan positif sikap orangtuanya. 

Banyak orangtua yang lupa akan hal ini. Mungkin karena sibuk dan tidak mempunyai waktu yang cukup, atau mungkin juga orangtua mengabaikan hal ini dan menanggap bahwa anak itu sama saja dari waktu ke waktu, sehingga dimungkinkan terjadinya korsleting hubungan. Seorang ayah kan juga pernah menjadi anak dan memiliki pengalaman-pengalaman baik yang menyenangkan maupun tidak.

Mexico City, 2 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun