Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wanita Muslimah di Kongres Amerika Dituding Anti Semith

16 Februari 2019   21:25 Diperbarui: 22 Agustus 2021   20:44 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri Ilhan Omar Kanan Rashida Tlaib (Dokumen VoA)

Cuitan Ilhan Omar di twitter Minggu pekan lalu, hanya tentang "Benyamins Baby". Namun istilah " Benyamins Baby" dalam cuitan itu diterjemahkan netizen sebagai uang seratus dolar. Akibatnya sampai hari ini cuitan Ilham Oemar berbuntut panjang. Wanita muslimah, warga Amerika asal Somalia yang baru saja sebulan lalu diangkat sebagai anggota Kongres Amerika dari Partai Demokrat ini dituding sebagai anti-Semith atau anti Yahudi.

Netizen Amerika sangat faham, kata "Benyamins" itu identik dengan uang seratus dolar.  Sehingga cuitan " Its all about Benyamins baby" itu dituding sebagai bentuk kiasan atas pemberian dolar yang konon biasa dilakukan AIPAC kepada politisi Amerika.

AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee), adalah kelompok pelobi pro-Israel di Amerika. Ilhan Omar dalam cuitannya seakan menuding AIPAC telah membeli anggota-anggota Kongres untuk mendukung negara Yahudi. Kemarahan pun tak terbendung lagi karena cuitan itu dinilai sangat menyakitkan.

Kemarahan tidak saja datang dari politisi Partai Republik, Ketua DPR yang berasal dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi ikut menyesalkan cuitan Ilhan Omar. Bahkan Presiden Donald Trump mendesak politisi Demokrat yang mewakili Minnesota itu segera mundur. Belum lagi serangan dari netizen Amerika yang tentu lebih banyak memihak Yahudi.

Sebenarnya, Ilhan Omar telah meminta maaf setelah mendapat kecaman luas dari netizen serta politisi partai Republik dan Demokrat. Namun Trump tetap saja tidak percaya. Karena itu Trump meminta wanita itu mundur setidaknya mundur dari Komite Urusan Luar Negeri DPR.  " Ia tidak benar-benar minta maaf," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip VoA.

Ilhan Omar adalah wanita muslimah pengungsi Somalia. Ia terpilih sebagai wakil Minnesota dalam pemilihan sela November 2018 lalu. Kendati Ilhan Omar telah menyatakan permintaan maaf, namun wanita ini secara terus terang mengakui kalau dirinya anti Yahudi adalah hal yang nyata. Namun dia tidak berniat menyinggung konstituennya atau orang Yahudi Amerika secara keseluruhan.

Ilhan Omar adalah pendukung gerakan BDS -- Boikot, Divestasi dan Sanksi -- untuk menekan Israel atas perlakuannya terhadap Palestina. Karena itu Ia berani menegaskan peran para pelobi Israel dalam politik Amerika seperti AIPAC, Asosiasi Senjata Api NRA, atau industry bahan bakar fosil. " Ini sudah berlangsung terlalu lama kita harus mengatasinya," kata Ilhan Omar seperti dikutip VoA lagi.  

Dari luar negeri kritikan juga datang. Arab Saudi juga ikut melontarkan kritikan dan kecaman. Dalam kritikannya, Arab Saudi -- negara kaya minyak yang mengendalikan dengan ketat kantor-kantor medianya -- lewat para akademisi dan komentator kerap menyampaikan pandangan dan kritik yang mencerminkan sikap keluarga kerajaan yang berkuasa. 

Ilhan Omar dan seorang lagi temannya yang juga wanita muslimah anggota Kongres Amerika, Rashida Tlaib pernah dijuluki sebagai anggota kelompok rahasia Islamis yang bersekutu dengan Ikhwanul Muslimin.

Jaringan berita yang didirikan oleh kerabat keluarga kerajaan Arab Saudi, Al Arabiya, bulan lalu mempublikasikan editorial yang menyatakan bahwa kedua perempuan yang baru terpilih sebagai anggota Kongres Amerika itu merupakan bagian dari penyusupan kelompok anti-Arab Saudi ke dalam politik Amerika, yang terkait Ikhwanul Muslimin.

Kedua perempuan itu, Ilhan dan Rashida juga dituding bertujuan merongrong kemitraan strategis Presiden Donald Trump dan Arab Saudi. Kritik itu digaungkan di Uni Emirat Arab, sekutu dan negara tetangga Arab Saudi. Ikhwanul Muslimin adalah organisasi yang dilarang di Arab Saudi karena dipandang sebagai anti Arab Saudi.

Mendapat kritikan Arab Saudi, Ilhan Omar dan temannya Rashidah Tlaib yang juga anggota Kongres Amerika dari pemilihan Michigan, tidak tinggal diam. Mereka  membalas kecaman Arab Saudi. Dua wanita muslimah anggota Kongres Amerika itu mengecam Arab Saudi terutama dalam hal pemberdayaan perempuan.  

Namun kini seperti ditulis VoA, Arab Saudi mulai menyesali kecamannya terhadap dua wanita muslimah di Kongres Amerika yang tak mau surut. Apalagi Ilhan Omar wakil dari Minnesota itu berhasil merebut kursi di panel yang memiliki wewenang untuk memutuskan penjualan senjata api Amerika ke Arab Saudi.

Wewenang yang dimiliki Ilhan Omar ini pula yang membuat Arab Saudi gamang. Tambah lagi sikap Ilhan Omar terhadap Arab Saudi sangat keras. Ini terlihat saat wanita itu memenangkan kursi di panel urusan luar negeri. Saat itu, Ilhan Omar secara tegas melontarkan tekadnya " Saya akan mengendalikan penjualan senjata api ke negara pelanggar HAM seperti Arab Saudi," katanya dikutip dari VoA.

Dua wanita muslimah di Kongres Amerika itu memang selalu menjadi sorotan. Sikap keduanya dalam mendukung Palestina tak pernah redup. Begitu juga dengan sikap keras mereka terhadap Arab Saudi. Itu bisa disimak dari wawancara Rashida Tlaib dengan situs berita investigative, The Intercept, Januari lalu,

Dalam wawancara dengan The Intercept, Rashida Tlaib, anggota Kongres Amerika keturunan Palestina itu mengatakan ia tidak akan mendukung bantuan militer Amerika pada Israel atau ''pada negara mana pun yang tidak mengedepankan kesetaraan atau keadilan.''

Sekalipun nama negara yang tidak mengedepankan kesetaraan dan keadilan itu tidak disebutkan secara lantang, namun jelas sekali negara yang dimaksud Rashida Tlaib adalah negara  Arab Saudi.  Begitulah Israel dan Arab Saudi di mata keduanya.  Rasanya tidak mungkin kesumat di dada mereka akan meredup. Tapi sebagai anggota Kongres Amerika benarkah langkah itu sudah tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun