Mohon tunggu...
Ameilina Esafitri
Ameilina Esafitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Jangan lupa bahagia :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Manusia: Tentang Kognitif Anak

28 Februari 2021   18:22 Diperbarui: 28 Februari 2021   19:28 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan yang sangat pesat pada anak semata bukan hal yang biasa, perlu diketahui sekali lagi pada masa ini sangat penting untuk meningkatkan perkembangan dari berbagai aspek karena pada perkembangan dan pertumbuhan di masa ini tidak dapat diulang pada usia berikutnya. 

Perkembangan Setiap anak memiliki kemampuan kognitif berbeda-beda sejak lahir karena merupakan bawaan atau keturunan dari orang tua yang. Namun, kemampuan yang dimiliki selayaknya ditingkatkan dan dikembangkan agar perkembangan maksimal sesuai yang diharapkan.

Pada perkembangan terdapat pola, pola perkembangan manusia yang dihasilkan oleh hubungan dari beberapa proses biologis, proses kognitif dan proses sosial-emosi. Proses biologis akan menghasilkan perubahan pada tubuh seseorang, perubahan terjadi karena faktor gen yang diwarisi oleh orang tua. 

Proses sosial-emosi ini melibatkan perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Bayi yang memiliki hubungan dengan ibu, merasakan kehangatan hati ibu dan sentuhannya sehingga bayi memberikan senyuman. Nah sekarang memfokuskan pada proses kognitif. Bagaimana proses kognitif terjadi?

Perubahan kognitif melibatkan perubahan pemikiran pada otak, inteligensi dan bahasa seseorang. Perubahan pikiran pada seseorang terjadi ketika seorang menggunakan alat indra seperti meraba, melihat, merasakan atau yang lainnya. 

Seorang anak ketika mengamati sesuatu, terjadi rangsangan terhadap otak sehingga dari yang dilihat, mereka dapat berpikir dan bernalar. Contohnya ketika anak mengamati ayunan yang bergerak, mereka tentunya berpikir bagaimana ayunan dapat bergerak mengayun seperti itu, dan timbul pertanyaan lainnya. Kemudian dengan bertambahnya usia, proses kognitif anak meningkat. 

Mereka dapat mengingat sesuatu apa yang dilihat, didengar, dilakukan dan mampu menyelesaikan soal pelajaran. Anak juga mampu membayangkan sesuatu yang mungkin akan terjadi. Misalnya, anak membayangkan cita-citanya ingin menjadi polisi, dokter, tentara, dan lain sebagainya, dan semua itu melibatkan proses kognitif.

Dapat disimpulkan proses kognitif merupakan tahapan seseorang terhadap aktivitas mental atau otak, pengolahan informasi yang diperoleh dari alat indra dan diproses oleh otak atau memori sehingga menghasilkan pengetahuan atau informasi. Proses kognitif terjadi dengan cara diterimanya informasi yang diperoleh dari penglihatan atau alat indra yang lain, kemudian dipahami, diingat dan disampaikan.

Cukup sekian penjelasan tentang perkembangan kognitif anak. Pembahasan akan dilanjutkan pada artikel berikutnya. Terima kasih, semoga bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun