Waktu di jam tangan Indonesia menunjukkan pukul 16.30 yang berarti setengah lima di Bangkok alias tak ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Thailand. Namun disini terlihat senja menyelimuti Asiatique dengan ikon bianglala raksasanya.
Seketika saya bergumam, "Mahal gak ya naik bianglalanya?"
Selesai melaksanakan ibadah ashar sambil menunggu teman-teman, saya duduk di kursi yang tersadar itu adalah kantin. "Kantin ini menyediakan makanan halal neng, tekwannya enak loh" celetuk dosen saya tiba-tiba datang menghampiri.
"Kalau tekwan sih banyak di Indonesia, saya mau yang lebih ekstrem bu, dancing squid misalnya yang sedang viral itu?" ungkap saya sembari menyeringai sambil bercanda. "Ya kali mau makan gurita hidup-hidup?".
Sebenarnya ada rasa enggan meninggalkan tempat duduk karena disamping lelah, saya ingin melanjutkan ibadah maghrib disitu namun teman-teman memberi tahu bahwa bus kami menunggu tak terlalu lama di kawasan Asiatique.
Tak banyak pikir, kami bergegas memasuki area Asiatique sambil menikmati suasana senja di pinggir sungai Chaophraya yang terpanjang di Thailand itu. Walau sayangnya tak berhasil menaiki bianglala raksana namun saya berhasil mencicipi dancing squid yang tentunya sudah dibakar matang, hahahaha....
![Bersama Bianglala membelah senja Asiatique](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/04/30/whatsapp-image-2020-04-30-at-14-46-17-5eaa837bd541df34a8535752.jpeg?t=o&v=555)