Mohon tunggu...
Erwin Silaban
Erwin Silaban Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Indonesia dari seberang lautan. Deutsch-Indonesischer Brückenbauer. Penghubung Indonesia-Jerman

Dosen di School of International Business, Hochschule Bremen, Jerman. Anak rantau dari Hutajulu, Dolok Sanggul, SUMUT.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Di Jerman Mulai 1 Maret Dilarang Memangkas dan Menebang Pohon!

11 Maret 2021   11:54 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:16 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di mana-mana daun berserakan, awal musim gugur 2020 di Bremen. (Foto: Erwin Silaban)

Undang-Undang Federal di Jerman melarang menebang pohon mulai 1 Maret! Larangan itu tertuang dalam Bundesnaturschutzgesetz (BNatSchG) Undang-Undang Perlindungan Alam Federal, yang terakhir direvisi pada tanggal 29 Juli 2009 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2010. 

Pada Pasal 39 Ayat 5 disebutkan "Es ist verboten, Baeume, ... die ausserhalb des Waldes stehen, Hecken, lebende Zaeune in der Zeit vom 1. Maerz bis zum 30. September abzuschneiden oder auf den Stock zu setzen..." "Dilarang memangkas atau menebang pohon yang berada di luar kawasan hutan, pagar pembatas, pagar hidup mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 30 September..."

Pemilik halaman rumah atau taman di Jerman harus berhati-hati bila ingin melakukan sesuatu di lahannya, terutama kalau itu menyangkut tanaman dan pohon. 

Bila tidak hati-hati dan terbukti melanggar undang-undang perlindungan alam, pelanggar diancam denda hingga 10.000 Euro! Tetapi kenapa dilarang memangkas atau memotong dan menebang tanaman atau pohon, walaupun itu di halaman atau lahan sendiri? Orang Jakarta mungkin akan berkata, "Eh itu banda gue, pohon dan tanaman gue, kenapa elo ikut campur dan melarang?"

Jerman dan negara-negara Eropa lain mengenal empat musim setiap tahun karena letak geografisnya, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur. 

Sementara Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan kalender, musim gugur berlangsung dari September sampai November dan musim dingin antara Desember sampai Februari. 

Pada awal musim gugur, ketika temperatur mulai turun, daun-daun tanaman mulai rontok helai demi helai hingga pada sekitar bulan Oktober atau awal November tanaman dan pohon sudah botak, tak berdaun lagi. 

Tanaman dan pohon seperti mati karena tak berdaun lagi. Hanya tanaman dan pohon tertentu yang tetap punya daun, misalnya Rhododendron dan pohon pinus. 

Tanaman dan pepohonan "mati suri" untuk melindungi diri dari temperatur dingin yang bisa sampai minus 20C atau lebih (terlebih malam hari).

Dedaunan memerah sebelum berguguran. Rhododendron Park Bremen awal musim gugur November 2020 (Foto: Erwin Silaban)
Dedaunan memerah sebelum berguguran. Rhododendron Park Bremen awal musim gugur November 2020 (Foto: Erwin Silaban)
Mulai akhir bulan Februari, ketika temperatur mulai naik, tanaman dan pepohonan mulai aktif lagi. Tanaman berbawang, misalnya tulip, mulai berdaun. Demikian juga tanaman lain, putik daun mulai terlihat. Tetapi apa hubungannya dengan larangan memangkas atau menebang tanaman atau pohon?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun