Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

The Berlin Airlift: Operasi Jembatan Udara Terbesar Dalam Sejarah

29 April 2022   16:25 Diperbarui: 29 April 2022   16:27 3428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Negara Sekutu Barat ketika memasukan logistik ke Pesawat yang hendak bertolak ke Berlin di Pangkalan Udara Munich | Sumber Gambar: History.com

Penerbangan pertama operasi Jembatan Udara Berlin atau Berlin Airlift ini dilakukan pada tanggal 26 Juni 1948 dan diperlukan 1.300 penerbangan dalam sehari untuk memasok pasokan sembako yang butuhkan penduduk kota Berlin. Di sisi lain operasi jembatan udara ini sangat diragukan oleh Uni Soviet dan terus mengolok-olok negara sekutu barat dan menyatakan bahwa usaha mereka untuk menerbangkan logistik dan sembako ke Berlin hanyalah sia-sia, tidak masuk akal dan tidak akan mungkin berhasil. Alhasil sindiran Soviet tersebut justru membuat negara-negara sekutu barat semakin giat untuk menjalankan strategi jembatan udara Berlin atau Berlin Airlift ini dan terus menerbangkan logistik dan sembako dengan pesawat udara ke kota Berlin.

Pesawat-pesawat udara dari Angkatan Udara Amerika Serikat yang baru saja dibentuk hingga pesawat-pesawat udara milik Angkatan Udara milik Inggris segera dikumpulkan di bandara di kota-kota besar di Jerman Barat seperti di Bandara Frankfurt dan Munich. Pada 1 July tahun 1948, pesawat-pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat, seperti Douglas C-54 Skymaster dan Douglas C-47 Skytrain mulai berdatangan di pangkalan udara Rhein-Main di Frankfurt dari beberapa pangkalan Udara Amerika Serikat. Setelah pesawat diisi dengan pasokan logistik dan sembako, pesawat pun langsung di terbangkan ke Bandara Tempelhof di Kota Berlin.

Pasukan Negara Sekutu Barat ketika memasukan logistik ke Pesawat yang hendak bertolak ke Berlin di Pangkalan Udara Munich | Sumber Gambar: History.com
Pasukan Negara Sekutu Barat ketika memasukan logistik ke Pesawat yang hendak bertolak ke Berlin di Pangkalan Udara Munich | Sumber Gambar: History.com

Memang pada awalnya terlihat banyak rintangan yang menghambat jembatan udara ini seperti melihat lingkungan di sekitar Bandara Tempelhof yang banyak dikelilingi bangunan tinggi seperti gedung apartemen yang menjadi rintangan untuk pesawat mendarat di Bandara Tempelhof. Pada saat memasuki musim dingin kebutuhan batu bara untuk penghangat masyarakat Berlin pun juga meningkat, sehingga mengharuskan pesawat-pesawat angkatan udara negara sekutu barat untuk menerbangkan 6.000 Ton per-hari yang terdiri dari sembako dan tambahan pasokan batu bara.

Jenderal Curtis LeMay ketika mengawaki Pesawat Douglas C-47 Skytrain pada saat Operasi Berlin Airlift | Sumber Gambar: af.mil
Jenderal Curtis LeMay ketika mengawaki Pesawat Douglas C-47 Skytrain pada saat Operasi Berlin Airlift | Sumber Gambar: af.mil

Walaupun operasi Jembatan Udara Berlin ini juga tetap mendapati beberapa rintangan, Seperti tergelincir hingga terbakarnya pesawat Douglas C-54 Skymaster di ujung landasan Bandara Tempelhof pada 13 Agustus 1948, tetapi Operasi Jembatan Udara Berlin atau Berlin Airlift ini nampaknya membuahkan hasil yang sangat bagus bagi negara-negara sekutu Barat guna mengakses kembali kota Berlin. Seiring berjalannya waktu Berlin Airlift ini terus digenjotkan guna menghidupkan kembali Kota Berlin dari pasokan-pasokan logistik yang dikirim dengan Pesawat Udara dari kota-kota di wilayah negara-negara sekutu Barat. Bahkan Jenderal Curtis LeMay selaku komandan Angkatan Udara Amerika Serikat di Eropa pun juga turut menerbangkan pesawat yang digunakan untuk Operasi Berlin Airlift ini.



The Candy Bomber

Sejumlah Anak-anak di Kota Berlin ketika menunggu Pesawat yang hendak menjatuhkan Permen dan Cokelat atau Candy Bomber | Sumber Gambar: History.com
Sejumlah Anak-anak di Kota Berlin ketika menunggu Pesawat yang hendak menjatuhkan Permen dan Cokelat atau Candy Bomber | Sumber Gambar: History.com

Pada saat berlangsungnya Operasi Berlin Airlift ini, salah satu pilot Angkatan Udara Amerika Serikat yaitu Gail Halvorsen menggagas sebuah ide guna menghibur anak-anak di Kota Berlin. Gail menggagas ide untuk memberikan permen dan cokelat dengan cara menjatuhkannya dari udara dengan cara mengikatkan permen dan cokelat yang akan dijatuhkan dengan mainan parasut dan dijatuhkan dari udara.

Operasi Gail Halvorsen ini juga dikenal sebagai "Operation Little Vittles." Operasi Little Vittles ini pun dimulai pada 22 September 1948, di mana ketika pesawat yang diterbangkan oleh Gail Halvorsen dan juga pesawat-pesawat Angkatan Udara yang lainnya, menjatuhkan permen dan cokelat yang sudah dikaitkan di parasut mainan dari udara guna diberikan kepada anak-anak di Kota Berlin.

Gail Halvorsen ketika hendak mempersiapkan Permen dan Cokelat yang hendak dijatuhkan dari pesawat di atas Kota Berlin | Sumber Gambar: af.mil
Gail Halvorsen ketika hendak mempersiapkan Permen dan Cokelat yang hendak dijatuhkan dari pesawat di atas Kota Berlin | Sumber Gambar: af.mil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun