Mohon tunggu...
Erwin Hasudungan Hutauruk
Erwin Hasudungan Hutauruk Mohon Tunggu... Lainnya - Kita pasti bisa...........

Lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pelajaran dari Perang Rusia - Ukraina

19 April 2022   07:20 Diperbarui: 19 April 2022   08:52 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang melihat sisa-sisa kendaraan militer Rusia yang hancur di jalan di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022). (AP PHOTO/SERHII NUZHNENKO) 

35.  Bandara Udara                                                  : 17.852 Bandara Udara

Pada tanggal 24 Pebruari 2022, Rusia menginvasi Ukraina untuk menguasai negara tersebut dalam waktu singkat namun kenyataannya hingga saat ini Rusia belum mampu menguasai sepenuhnya Ukraina karena kemampuan pasukan Ukraina memberikan perlawanan yang signifikan terhadap pasukan Rusia berkat taktik, strategi dan kegigihan tentara Ukraina, sukarelawan, suplai senjata dan logistik dari beberapa negara lain. 

Namun, Rusia tidak mau dipermalukan dan mundur dari perang walaupun harus mengorbankan ekonomi, pasukannya dan biaya sampai memenangkan peperangan.

Orang-orang melihat sisa-sisa kendaraan militer Rusia yang hancur di jalan di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022). (AP PHOTO/SERHII NUZHNENKO) 
Orang-orang melihat sisa-sisa kendaraan militer Rusia yang hancur di jalan di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022). (AP PHOTO/SERHII NUZHNENKO) 

Seandainya sebelum perang terjadi, Ukraina bergabung menjadi anggota NATO tentunya Rusia akan berpikir ulang untuk menyerang Ukraina mengingat Pasal 5 Persetujuan Atlantik Utara bahwa " Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota ".

Melihat kondisi yang terjadi saat ini di Ukraina, Finlandia dan Swedia yang merupakan negara yang dekat dan berbatasan dengan Rusia merasa kuatir akan potensi ancaman serangan Rusia sebagaimana yang terjadi pada Ukraina. 

Hal ini mendorong Swedia dan Finlandia yang merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 1.300 Km berkeinginan dalam waktu dekat bergabung dengan NATO untuk mendapatkan perlindungan keamanan dari NATO.

Apabila nantinya, Finlandia diterima menjadi anggota NATO maka diperkirakan langkah awal yang dilakukan adalah menempatkan pasukan dalam jumlah yang besar untuk mencegah invasi Rusia meluas ke Finlandia.

Selain daripada itu, penempatan Rudal Pertahanan di Finlandia juga akan menjadi prioritas utama untuk mencegat dengan cepat Peluru Kendali Balistik Antar Benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) Rusia apabila Rusia meluncurkan rudal tersebut ke negara-negara anggota NATO khususnya di wilayah Eropa.

Uji Coba Peluncuran Peluru Kendali Balistik Antar Benua/ ICBM dari Kapal Selam Amerika Serikat (Sumber foto dari https://www.navy.mil/Press-Office/News-Stories)
Uji Coba Peluncuran Peluru Kendali Balistik Antar Benua/ ICBM dari Kapal Selam Amerika Serikat (Sumber foto dari https://www.navy.mil/Press-Office/News-Stories)
Tiongkok saat ini merupakan negara dengan kekuatan militer peringkat ketiga dunia, diperkirakan juga mampu menginvasi negara-negara lain di luar NATO dan Rusia. 

Potensi terbesar terjadinya perang dengan Tiongkok dapat terjadi dengan Taiwan mengingat Taiwan menurut Tiongkok adalah salah satu provinsi Tiongkok yang membangkang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun