Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Andai Aku Punya Mobil Lamborghini

22 September 2016   22:54 Diperbarui: 22 September 2016   23:20 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: autocarindonesia.com

Mimpi atau berandai-andai boleh dong. Namanya mimpi, ya harus setinggi mungkin. Gratis ini. Masalah realistis atau gak, itu urusan belakangan hehe. Makanya saya belum pernah denger tuh, ada orang bermimpi pengen jadi pemulung. Yang ada, bermimpi jadi artis terkenal, pengusaha sukses, pejabat tinggi, pengen punya pesawat, pabrik blablabla.

Kalau disuruh milih, pengen punya mobil lamborghini atau perempuan cantik dan seksi? Kalau saya sih pilih mobil sport aja. Alasannya sederhana. Dengan punya Lamborghini, perempuan cantik dan seksi akan datang dengan sendirinya. Tak hanya satu malah. Coba pilih sebaliknya, apa trus mobil Lamborghini akan datang sendiri? Kan gak.

Ceritanya, saya sudah punya mobil Lamborghini nih. Trus ada tiga perempuan yang mendatangi saya. Semuanya cantik dan seksi. Saya tentu harus memilih salah satu dong untuk dijadikan pasangan hidup.

Lalu bagaimana caranya mengetahui perempuan itu matre apa gak? Mungkin saya akan coba mengujinya dengan cara seperti ini.

Perempuan pertama, sebut saja A, akan saya ajak ke tempat sepi dekat RS. Saya pengen tahu reaksinya nanti kayak gimana. Di dalam Lamborghini, saya akan tanya dia.

"Saya divonis dokter menderita kanker otak. Hidup saya tak lama lagi. Jika saya mati, kamu boleh memiliki mobil ini."

Si A dengan tergagap lalu bertanya,"Tak lama lagi?"

"Iya, dalam hitungan 5  4  3  2  1. Argh" Dan saya pun pura-pura mati.

Tak berapa lama kemudian, terdengarlah suara si A. Sangat girang sekali. " Hahaha, mimpi apa aku semalem dapat mobil sprot mewah"

Mendengar itu, langsung kucoret nama A saat itu juga.

Perempuan kedua yaitu si B saya ajak ke tempat yang sama juga. Pertanyaannya pun sama. Tapi reaksinya sungguh berbeda. Dengan mata terpejam, saya mendengar si B menangis meraung-raung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun