Kita semua berhak bahagia.
Tapi, bagaimana jika yang membunuh kebahagiaan itu adalah diri kita sendiri?
Bagaimana jika yang membunuh kebahagiaan itu adalah dari dalam diri kita sendiri?
Bagaimana jika yang membunuh kebahagiaan itu adalah pikiran kita sendiri?
Rasanya, mengerikan.
When people's said, "You must life with position mindset." But, bukankah tidak semudah itu? Tidak semudah membalikkan telapak tangan, cmiiw. Pada akhirnya, beragam manusia di muka bumi dengan sejuta pikiran ini akan kembali dengan pola pikirnya masing-masing.
Bahkan, jika pikiran itu akan membunuh diri mereka sendiri.
Pada malam-malam nan gelap... di tengah hening serta dinginnya rembulan, ketika ntah itu bulan purnama atau sabit, pernahkah kau dipeluk rasa cemasmu sendiri begitu erat hingga rasanya kau sungguh sulit untuk bernapas? Atau dada yang menyesak dengan air mata yang ntah sejak kapan mengaliri pipimu begitu saja?
So, what's that overthingking?
Sebenarnya, overthingking bukan merupakan suatu disorder atau gangguan. Overthingkhing merupakan suatu perilaku di mana kamu melakukan hal itu berulang kali. Pada akhirnya, berubah menjadi suatu kebiasaan yang terekam di alam sadar kamu. Tentu hal ini bisa jadi kebiasaan yang buruk, makannya kamu harus bisa mengatasi masalah tersebut.
Tanda-tanda kamu overthingking:
1.Kamu merasa cemas secara berlebihan.
2.Kamu terlalu sering memikirkan perkataan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari bagian ini susah untuk dihindari dan beberapa dari mereka yang mengomentari diri kamu di hari itu, selama komentarnya membantu dirimu untuk menjadi lebih baik tentu it's okay.
Tapi bagaimana jika komentarnya berbau negatif? Kalau kamu merasa terus memikirkan perkataan mereka, kemungkinan besar kamu punya kebiasaan overthinking.
3.Kamu takut untuk memulai sesuatu yang  baru.
Kamu takut melakukan kesalahan entah karna takut jadi bahan omongan orang lain sampai takut diri kamu gagal. Padahal kamu sendiri belum tentu tau gagal atau tidaknya usaha kamu sebelum mencobanya.