Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Kaki Mungil di Tepian Pantai

2 April 2024   22:38 Diperbarui: 2 April 2024   22:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lautan, buih menghiasi ombak
Di selingi camar-camar yang terbang rendah
Awan putih di langit berarak teratur mengiringi
Nelayan-nelayan di atas perahu seketika memandangnya bahagia

Di tepi pantai butiran pasir luas terhampar
Sejumlah jejak kaki mungil masih membekas
Deru angin entah mengapa tak mau meratakan
Padahal tiada seorang juga di sana

Rupanya, alam  di sekitar lautan dan pantai ingin menjaga agar nelayan-nelayan tiba membawa hasil tangkapan

Sebab lirih doa bocah-bocah nelayan itu telah sampai pada-Nya
Meski pun sebuah perahu terlihat masih tersisa satu yang ditambatkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun