Seorang perawan termenung di atap sunyi
Mematung tanpa ekspresi
Wajahnya memerah dijilati matahari
Butiran keringat dibiarkan mengaliri
Sekali-kali ia menghitung jemari
Janji tunangan awal Januari
Tapi semua pudar terlewati
Kenapa?
Karena ia menolak diperawani
Lelaki sialan itu justru pergi
Lari dan tak punya harga diri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!