Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Miss Curry Pelacur Revolusi

12 Agustus 2020   08:26 Diperbarui: 15 Agustus 2020   00:15 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara di lokasi berbeda,  copet, perampok, dan pembunuh melaporkan sekaligus menyerahkan hasil tugasnya pada pimpinan komandan republik. Di tempat persembunyian itu segala barang berharga dihitung untuk bekal, dan modal perjuangan selanjutnya. Miss Curry saat itu juga secara sukarela melepas perhiasan emas yang dikenakannya untuk ia sumbangkan.

****

Tanggal 15 pagi, Miss Curry, perampok, copet, dan pembunuh berjibaku bersama pasukan republik menghantam pasukan Belanda yang telah dikepungnya. Semula pasukan Belanda mengira mereka yang akan menghabisi, tapi di luar dugaan, mereka tunggang langgang, cerai berai, dan mati sia-sia di arena pertempuran itu. 

Kabar bocornya informasi pengepungan di markas persembunyian tentara republik, sampai juga pada markas pusat Belanda di Batavia. Komandan tertinggi memberikan perintah untuk memburu Miss Curry yang diduga kuat sebagai agen intelijen pasukan republik sebagai biang keroknya.

Sementara di pihak pasukan republik, komandan tentara, memberikan tanda pangkat kehormatan, sekaligus penghargaan, yakni sebutan sersan wanita untuk Miss Curry, serta kopral pada masing-masing copet, perampok, dan pembunuh itu.

"Terima kasih pada kesetiaan kalian, dan kami berharap kalian menjadi tentara yang baik setelah ini. Sudahilah profesi lama yang kalian jalankan. Mari kita berjuang untuk mengusir penjajah dari negeri tercinta ini,"tegas perintah komandan yang disambut sukacita, serta haru oleh seluruh pasukan di markas persembunyian itu.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA-KE 75

MERDEKA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun