Sebagai pemimpin oposisi sangat wajar bila Prabowo Subiyanto mengkritik pemerintah. Namun sayangnya, kadang, substansi dari kritiknya banyak yang meleset dan terkesan ngawur.
Seperti ungkapan Ketua Umum Partai Gerindra itu bahwa saat ini Indonesia telah kehilangan kedaulatannya, terutama di bidang ekonomi.
Indikaatornya adalah masih banyak rakyat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Rakyat, lanjut Prabowo, juga masih banyak yang tidak berdaulat dalam berusaha memenuhi kebutuhan pokoknya.
Pernyataan itu entah sumbernya darimana. Juga entah dari mana datanya. Namun tampaknya Prabowo sangat yakin.
Kenyinyiran Prabowo ini semakin menjadi-jadi lantaran mendekati masa Pemilu. Pasalnya, dia dan partainya sangat ingin memperoleh kekuasaan dari rakyat.
Hampir setiap saat, pihak oposisi selalu berusaha menyudutkan pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal banyak capaian positif yang disumbangkan oleh pemerintah saat ini.
Seperti soal isu kedaulatan ekonomi di atas. Hingga kini tak pernah terbukti bahwa kita telah kehilangan kedaulatan ekonomi.
Sebaliknya, justru sekarang pemerintah sedang berusaha menegakkan kedaulatan dan keadilan. Kasus pembelian kembali PT. Freeport Indonesia menjadi salah satu buktinya.
Rakyat hingga sekarang masih setia dan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Hal itu karena hasil kerjanya sangat nyata dan bisa langsung dinikmati rakyat.
Berbeda dengan kader Gerindra yang cuma ribut sendiri, tidak memikirkan kondisi rakyat, serta selalu berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat.
Kita tahu bahwa pemerintahan Presiden Jokowi sangat bersih. Tak ada menterinya yang tertangkap KPK saat menjabat.
