Mohon tunggu...
Erny Kusumawaty
Erny Kusumawaty Mohon Tunggu... Blogger

Suka menulis keindahan alam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Febriansa: Jaga Hutan Raih Penghargaan

15 Oktober 2025   17:57 Diperbarui: 15 Oktober 2025   18:25 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Febriansa: Jaga Hutan Raih Penghargaan

Penampilannya sederhana dan low profile. Siapa sangka kalau sosok alumni teknik sipil sebuah perguruan tinggi di Jogjakarta ini adalah salah satu penerima penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Award 2024. Kerennya lagi di kategori lingkungan yang notabene butuh effort yang tinggi.

Siapa dia? Adalah Febriansa dari desa Kelubi, Manggar, Belitung Timur. Bersama pemuda desa yang aktif di Pokdarwis dan Komunitas Pemuda Pencinta Alam Kelubi (Keppak) -- setelah melewati perjuangan panjang, akhirnya berhasil menyabet beberapa penghargaan keren.


Kiprah Febriansa dan Pemuda Desa Kelubi

Usai menyelesaikan pendidikannya di Jogja, Febri demikian biasa dipanggil -- tak berapa lama pulang ke kampung halamannya. Ternyata rumahnya menjadi jujugan pemuda setempat untuk nongkrong. Dari obrolan ringan ngalor ngidul, muncul ide untuk membuka destinasi wisata di sekitar kampung mereka.

Memang ada kawasan hutan yang cukup luas di sekitar kampungnya. Berangkat dari pemikiran banyaknya tempat wisata alam yang saat itu dibuka, membuat mereka terpanggil untuk mengikuti jejak.

Awalnya yang ingin dikelola adalah Bukit Pemantauan. Alasannya karena di tempat ketinggian tersebut ber-view indah dengan hamparan pepohonan hutan yang asri. Selain itu ada bebatuan yang memiliki ciri khas tersendiri. Masyarakat sekitarpun telah mengenal area Bukit Pemantauan sebagai tempat refreshing. Namun belum ada pihak investor yang melirik untuk dijadikan tempat wisata.


Febri bersama para pemuda akhirnya berinisiatif untuk mengelola lahan hutan bukit itu agar bisa menjadi tujuan wisata alam. Mulailah mereka membersihkan area tersebut, membuka lahan parkir juga menyiapkan segalanya agar bisa menarik perhatian pengunjung.

Terhambat Aral yang Lumayan Berat

Beberapa saat setelah Febri dkk menyulap Bukit Pemantauan sebagai tempat wisata, ada kegalauan dalam hatinya. Sebab kelompoknya belum memiliki legalitas dalam mengelola hutan. Kuatir dengan apa yang dilakukan dinilai melanggar hukum dicarilah informasi terkait pengelolaan hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun