Membuat 2 buah novel (Ceu Entin dan Teka teki di Bibury Village) Â dalam kurun waktu 6 bulan, memang bukan hal yang gampang. Bermula dari iseng nabung tulisan bersambung di Facebook, kemudian banyak yang merespon dan meminta dibukukan, tetulah hal yang sangat menantang bagi saya. Setelah proses penggojlokan di penerbit (Saya memercayakan kepada Tulus Pustaka, dan belakangan ke Peniti Media), akhirnya jadilah buku-buku saya. Tentunya, kedua buah novel saya, tidak lantas semua saya jual, atau sebagian saya arsipkan, karena harus ada 2 buah arsip per judul yang harus disimpan di Perpusnas. Oleh karena itu, pada tanggal 06 Juni kemarin, saya main ke sana sekaligus malamnya ikutan Nangkring bersama BNBP.
Melakukan perjalanan ke ibukota pas di bulan Ramadan, memang luar biasa. Selain memerlukan kesabaran yang ekstra, juga menahan haus dan laparnya itu, loh. Dengan berbekal tekad ingin menyerahkan buku novel yang sudah saya tulis, akhirnya, saya berangkat juga ke Perpusnas.
Setiba di Gedung Layanan Perpusnas yang memiliki  tinggi 126.728 m tersebut, membuat saya agak kebingungan juga, karena gedung ini ternyata memiliki 24 lantai, dengan  3 basement, Luas lahan 11.975 m2 dan luas bangunan 50.917 m2. Daripada pusing, saya menghampiri meja CS, saya diberitahu bahwa tempat yang saya tuju berada di lantai 7.
Pintu utama untuk masuk ke Perpusnas terdapat pintu kaca otomatis. Begitu sampai, kita disambut dengan karya seni pahat semi relief yang lumayan megah, dibatasi oleh tali pembatas. Relief menggambarkan kegiatan literasi jaman dahulu kala. Di ujung sebelah kanan, ada meja layanan pengunjung, berikut layar untuk log in pemustaka, 2 buah sofa, dan ada beberapa computer untuk pengunjung. Sedangkan di bagian kiri, ada tiga  buah kursi panjang stainless steel, beserta 4 buah computer.
Perpustakaan, selama ini hanya dikenal oleh orang-orang yang memiliki ketertarikan lebih untuk membaca, jadi untuk mengetahui tingkat keterbacaan suatu tempat atau daerah, secara sederhana, dapat kita lihat jumlah pengunjung yang datang ke perpustakan tempat tersebut. Bagi orang yang sudah merasakan pentingnya manfaat perpustakaan, tentu bukan hal yang asing lagi, bahwa perpustakaan memiliki  beberapa fungsi, yaitu:
Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai jenis informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat:
- mengambil berbagai ide dan buku yang ditulis oleh para ahli dan berbagai bidang ilmu,
- menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi;
- memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
- memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Fungsi pendidikan
- mendidik diri sendiri secara berkesinambungan;
- mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual;
- mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis;
- mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
Fungsi kebudayaan
- membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni;
- mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian;
- mengembangkan sikap dan sifat huhungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antarbudaya secara harmonis.
Fungsi rekreasi
- menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani;
- pemanfaatan waktu senggang;
- menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.