Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengakrabi Asesmen Diagnostik di Tahun Ajaran Baru 2022

24 Juli 2022   07:09 Diperbarui: 24 Juli 2022   07:16 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: sebuahtutorial.com

2.Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah.  

 Ini bisa dijalankan dengan melalui kuesioner atau wawancara, kita bisa tahu sebenarnya keseharian belajar siswa. Apakah budaya belajarnya sudah benar atau belum, atau kemandirian belajarnya sudah terbentuk atau belum. Seberapa jauh aktivitas itu telah dilakukan oleh anak didik kita.

3. Mengetahui kondisi keluarga murid.

Seringkali kita terkaget-kaget dengan kondisi siswa di kelas karena kondisi di rumahnya yang tidak kondusif. Bisa karena ada permasalahan di keluarganya, atau bisa jadi mereka tidak tinggal bersama orang tua sendiri. Perlu kita ketahui sebagai kondisi awal.

4. Latar belakang pergaulan murid.

Ini sangat penting untuk diketahui. Apakah orang tua di rumah memiliki tipe yang asertif, atau abai tentang pergaulan anak di sekolahnya. Sebagai kondisi awal dari murid kita. Kita juga harus mengetahui kondisi awal pergaulan murid kita sehingga nanti kitab isa menerapkan pendekatan yang tepat sesuai dengan latar belakang pergaulan mereka.

4. Mengetahui gaya belajar, karakter, dan minat murid.

Apakah gaya belajarnya visual, kinestetik, atau cenderung auditori. Itu penting sekali. Kemudian karakter anaknya seperti apa, mudah bergaulkah, temperamenkah. Minatnya ke mana? Ini adalah beberapa tujuan untuk dapat kita dapatkan dengan asesmen diagnostik nonkonitif

Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif  

1. mengidentifikasi capaian kompetensi para siswa.

Artinya Sebelum proses kita merancang  pembelajaran pada kondisi sebelumnya, seberapa kompetensi yang telah dicapai oleh siswa , kita harus mengetahui diagnostik kebutuhan yang pernah dipelajari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun