Mohon tunggu...
Erni Sarif
Erni Sarif Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Menulis dari Hati akan menghasilkan karya yang Luar Biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setetes Peluh Berharga, Perjuangan Seorang Bapak

22 Oktober 2019   14:12 Diperbarui: 22 Oktober 2019   19:41 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sehelai rumput tidak berarti tanpa sekelompok rumput lainnya. Seseorang tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan dari orang lain. Suatu pekerjaan akan lebih ringan dan cepat selesai apa bila di kerjakan  dengan bersama-sama. 

Perkembangan zaman yang semakin cepat dan modren ini ,telah mengubah masyarakat menjadi suka membuang   sampah sembarangan dan tidak menjaga kebersihan lingkungan ,hanya di karenakan tempat sampah yang jauh dan malas membuangnya ,sehingga sampah  yang di buang sembarangan itu membuat tersumbatnya selokan -selokan. 

Samar - samar terlihat seorang bapak yang berusia 60 tahun dengan telatennya mengumpulkan sampah - sampah dan menebasi rumput- rumput  yang semakin panjang ditepi- tepi jalan yang ia lalui. Bapak itu sering di panggil pak farhan , ia tinggal di sebuah jalan yang terkenal dengan jalan kamboja ,desa mawar, rt 05  itu tepatnya , disebuah rumah yang sederhana . Tangan kasar bapak itu dengan telatennya menebasi rumput dan memunguti sampah - sampah yang menyumbat selokan . 

Tak jarang di sekitar rerumputan yang panjang itu ada hewan berbisa dan berbahaya yang bisa saja mematuk dan melukai bapak itu , jikalau tidak berhati-hati . Ketika selesai bekerja , biasanya ia meminum segelas air putih yang tadi  sudah ia siapkan sambil duduk di bawah pohon besar sambil berfikir dan sesekali mengusap peluh keringatnya habis bekerja ."kapankah masyarakat sadar ?agar tidak lagi membuang sampah  sembarangan,padahal itulah salaha satu penyebab tercemarinya lingkungan sehingga menjadi kotor , udara tidak lagi sehat , dan polusi di mana-mana . Kapan kah mereka mengerti? Padahal jika lingkungan itu sehat dan bersih mereka juga yang merasakan enak dan tentram."fikir pak farhan hingga membuatnya meneteskan air mata.

Pikiran itu  selalu membuatnya sedih dan kecewa kepada masyarakat yang seolah-olah lupa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, padahal dulu desa itu bersih dan indah karna masyarakaat selalu menjaga kebersihan dilingkungan.kerena begitu lama bapak itu berpikir hingga membuatnya lupa waktu."wah,hari sudah sore .ini saat pulang kerumah, besok saja perkerjaan dilanjutkan ."kata pak farhan sambil berjalan menuju kerumahnya.

Esoknya bapak farhan melajutkan pekerjaannya membersihkan selokan sambil menebasi rumput-rumput yang panjang di sekitar selokan itu .ketika bapak farhan sedang memunguti sampah ,tiba-tiba ada seseorang yang membuang sampah tepat didepannya .Bapak farhan pun menegurnya ."Pak jangan buang sampah sembarangan, itu bisa mencemari lingkuangan ."kata pak farhan menegur orang itu dengan nada yang halus dan di usah kan sopan ."Ya ,terserah sayalah .

Saya mau buang sembarangan ke,buang ketempatnya itu kan terserah saya ,yang tugasnya membersihkan itu bapak ."kata pak danu dengan nada yang keras dan kasar , merasa tidak salah dan tidak mau di atur-atur . Bapak danu pun pergi begitu saja meninggalka  pak farhan tanpa rasa bersalah sedikit pun .bagi pak farhan hal seperti tadi bukanlah hal biasa malah ada yang lebih kasar dan hingga sampai mencemooh pak farhan. Bapak farhan hanya bisa bersabar dalam mengahadapi sikap dan kelakuan masyarakaat kepadanya . Bapak farhan pun meneruskan pekerjaannya membersihkan selokan dan aliran air sungai yang tersumbat oleh sampah .akhirnya pekerjaan nya pun selesai dan kembali pulang kerumah .

Karena ia hanya berkerja sendiri, dia pun hanya dapat membersih kan di beberapa tempat saja , dan tidak di semua tempat di desa itu yang tersumbat sampah . Aliran air sungai yang dulunya bersih dan airnya jernih kini menjadi kotor penuh dengan sampah , karena tak jarang masrakaat maupun para ibu-ibu rumah tangga membuang sampahnya di situ dan lama- kelamaan menumupuk dan menyumbat saluran air . Ketika di perjalan pulang menuju , pak farhan melihat cuaca yang begitu mendung dan di sertai angin kencang , ya pun berpikir ."Jika cuaca semendung ini dan angin yang begitu kencang hingga membuat pohon-pohon bergoyang saling menghatam ,pasti akan hujan deras di sertai pertir dan guntur.Jika kalau  hujan tak kunjung reda , aliran air sungai yang tersumbat itu bisa saja meluap dan merendam rumah-rumah warga. "Fikir pak farhan dengan cemas dan segera bergegas berjalan menuju kerumahnya sebelum hujan turun.

Ternyata apa yang di pikirkan pak farhan benar-benar terjadi hujan deras di sertai angin dan petir saling sambung-menyambung . Aliran air yang tersumbat itu pun meluap dan menegelamkan sebagian rumah warga dan beberapa hanya terendam . Rumah-rumah di dekat rumah pak farhan tidak terkena banjir karena datarannya tinggi . Setelah kejadian itu bapak farhan mengumpulkan paran warga di desa itu untuk melakukan musyawarah .Dalam musyawarah itu warga sadar bahwa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak lagi membuang sampah sembarangan .

Warga pun mulai berkerja ditempat dan tugasnya masing-masing yang tadi sudah di bagikan .Ketika pak farahan sedang memunguti sampah disekitar aliran air sungai ,tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya ."Bapak farhan ,...Bapak farhan , ..." kata pak danu. "Oh , pak danu ada apa ? " Tanya pak farhan dengan nada yang halus dan sopan."Saya mau minta maaf , karena saya pernah memarahi bapak padahal apa yang bapak kata kan itu benar ." Kata pak danu, merasa bersalah karena pernah memarahi bapak farhan."iya , itu sudah saya maafkan ."kata pak farhan dengan halus ."terima kasih ya , karena sudah memaafkan saya ." Kata pak danu merasa senang telah di maafkan .

Karena masyarakaat berkerja sama dan saling bergotong royong membersihkan lingkungan, desa pun menjadi lebih bersih dan indah . Masyarakaat juga saling berkerja sama menjaga kebersihan lingkungan di desa itu .Akhirnya berkat setetes peluh berharga bapak itu , telah berhasil membuat desa ini tentaram , bersih,dan indah kembali.
Nasi goreng itu telah gosong
Karena di tinggal nya menulis esay ,
Orang yang berkerja sama dengan bergotong royong ,
Pekerjaan sesulit apa pun akan lebih mudah dan cepat selesai .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun