Mohon tunggu...
Erni Irawati
Erni Irawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Sociology Education, State University of Jakarta

Saya adalah mahasiswi aktif di Pendidikan Sosiologi UNJ dengan kemauan tinggi yang besar untuk belajar hal baru dan memiliki hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Para Tokoh Sosiologi Klasik

9 September 2022   20:45 Diperbarui: 9 September 2022   20:51 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Durkheim tentang Bunuh Diri 

  • Durkheim menjelaskan tentang bunuh diri yang merupakan suatu akibat dari renggangnya solidaritas sosial atau terlalu eratnya solidaritas sosial. Durkheim juga meneliti tentang bunuh diri yang ada di lingkungannya dan menemukan fakta bahwa angka bunuh diri memiliki perbedaan dan ditentukan dari faktor tingkat integrasi dan regulasi sosial yang ada.  

  • Durkheim membagi bunuh diri menjadi empat bagian yaitu bunuh diri altruistik,bunuh diri fatalistik, bunuh diri egoistik dan bunuh diri anomi. 

  1. Max Weber 

  • Max weber menyumbang pemikiran sosiologi tentang tindakan sosial. Menurut weber, tindakan sosial merupakan objek utama dalam pemikiran sosiologi yang terjadi di masyarakat. Weber membagi beberapa tindakan sosial menjadi tindakan rasional instrumental, tindakan berorientasi nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afektif. 

  • Selain tindakan sosial, weber juga mencetuskan definisi kelas dan status sosial. Dua hal tersebut merupakan objek penting dari penelitian sosiologi. Kelas sosial menurut weber merupakan sekumpulan orang yang memiliki tarif ekonomi yang sama. Sedangkan status sosial menurut Weber merupakan suatu status yang dihargai masyarakat seperti status raja,ratu dll yang menjadi pertanda "pembeda" di masyarakat.


  • Selain itu, Weber juga menjelaskan tentang The Protestant Ethic & Spirit Capitalism. Weber menemukan fakta bahwa mayoritas pemilik modal, pemimpin perusahaan dan tenaga kerja ahli merupakan mayoritas pemeluk protestan.

  • Weber menemukan bahwa perbedaan protestan dan katolik ialah karena perbedaan teologis antara protestan dan katolik. Katolik dan protestan memiliki perbedaan ajaran. Katolik meyakini bahwa hidup orang katolik ditentukan di akhir hidupnya. 

  • Sedangkan pada Protestan, hidup seseorang dalam protestan sudah ditentukan sejak awal lahir dan manusia-manusia yang "sukses" dalam hidupnya sebagai manusia yang berkemungkinan masuk surga dan menjadi manusia "terpilih". 

Sumber: 

Amil, Rizal. "Pengertian Sosiologi Menurut Max Weber." Tirto.ID, 6 August 2021, https://tirto.id/pengertian-sosiologi-menurut-max-weber-giqb. Accessed 9 September 2022. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun