Mohon tunggu...
Ernia Inka Agustin_24107030109
Ernia Inka Agustin_24107030109 Mohon Tunggu... Difabel tunarungu

Mahasiswi Ilmu komunikasi UIN Sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjaga Kesegaran, Menjaga Amanah: Kisah Aqzal Di Balik Kedai Sesay 24 Jam

13 Juni 2025   18:00 Diperbarui: 13 Juni 2025   18:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan Yogyakarta, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus menunjukkan peran vitalnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Salah satunya adalah Kedai Sesay 24 Jam, sebuah toko sayuran modern yang tidak hanya menyediakan aneka sayuran segar, tetapi juga sembako, frozen food, ikan, daging, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Di balik operasional toko ini, terdapat peran penting para penjaga toko, salah satunya Aqzal, seorang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir angkatan 2024.

Meski bukan pemilik usaha, Aqzal merupakan sosok penting yang memastikan toko tetap berjalan dengan baik setiap hari. Dalam kesehariannya, ia tidak hanya menjaga toko, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pelanggan, menyusun stok, hingga membantu proses transaksi baik offline maupun online.

Saat diwawancarai, Aqzal menjelaskan bahwa Kedai Sesay 24 Jam bukan hanya toko sayuran biasa. "Kami menjual berbagai macam kebutuhan pokok, bukan hanya sayuran. Ada juga sembako, ikan, daging, produk frozen food, dan kebutuhan harian lainnya," ujar Aqzal. Dengan konsep toko kelontong modern yang buka selama 24 jam tanpa henti, Kedai Sesay berupaya menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang membutuhkan belanja cepat dan lengkap kapan pun waktunya.

Toko ini beroperasi di beberapa lokasi strategis di Yogyakarta, yaitu:

  • Jl. Timoho 122, Demangan
  • Jl. Perumnas 105, Seturan
  • Jl. Nusa Indah II 71, Condongcatur
  • Jl. Anggajaya 2, Condongcatur

Menariknya, selain melayani pembelian langsung, Kedai Sesay juga menyediakan layanan penjualan online melalui platform GrabMart, memudahkan konsumen yang ingin berbelanja dari rumah.

Pasokan Sayur Langsung dari Petani di Pasar Grosir

Terkait dengan penyediaan produk, khususnya sayuran, Aqzal menjelaskan bahwa mereka mengambil pasokan melalui pasar grosir. "Tapi para penjual di pasar grosir itu juga petani langsung, jadi kualitasnya bisa kami pantau dan jaga," katanya. Hubungan baik dengan pemasok memungkinkan Kedai Sesay untuk menjaga kontinuitas stok dan memastikan bahwa setiap sayuran yang dijual berada dalam kondisi segar.

Setiap hari, Aqzal dan rekan-rekannya melakukan penyortiran bahan, memastikan produk yang masuk dan keluar sesuai standar. Ia mengungkapkan bahwa proses penyortiran tidak hanya terbatas pada sayur-sayuran saja, tetapi juga pada seluruh produk sembako, termasuk yang memiliki masa kedaluwarsa. Hal ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab mereka agar produk yang dijual tetap aman dikonsumsi dan tidak membahayakan pelanggan.

Salah satu daya tarik utama dari Kedai Sesay adalah operasionalnya yang non-stop 24 jam, baik secara offline maupun online. Dalam era serba cepat saat ini, banyak orang membutuhkan akses berbelanja di luar jam konvensional. "Misalnya, ada ibu rumah tangga yang kehabisan bawang tengah malam, atau mahasiswa yang baru pulang kerja dan ingin belanja, mereka tetap bisa datang ke toko kami," ujar Aqzal sambil tersenyum.

Selain itu, manajemen toko juga menekankan pentingnya kesegaran produk, dengan melakukan refill rutin dan penyortiran berkala. Hal ini membuat toko selalu tampak rapi, bersih, dan segar---memberi kesan profesional yang meyakinkan pelanggan untuk terus kembali.

Namun tentu saja, menjaga toko selama 24 jam tidak selalu mudah. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah dalam menjaga kesegaran produk, terutama sayuran yang sifatnya mudah layu atau membusuk. Untuk mengatasinya, tim Kedai Sesay memiliki prosedur ketat: setiap beberapa jam, mereka melakukan pengecekan visual terhadap seluruh produk. Jika ditemukan produk yang sudah tidak layak, maka akan segera disingkirkan dan diganti dengan yang baru.

Tantangan lainnya adalah dalam hal pelayanan pelanggan. Sebagai penjaga toko, Aqzal juga harus siap menghadapi berbagai karakter pembeli. "Ada yang datang dengan terburu-buru, ada yang banyak bertanya, ada yang menawar. Tapi kami dilatih untuk tetap sabar, tersenyum, dan melayani dengan sopan," ucapnya.

Kunci untuk mempertahankan pelanggan, menurut Aqzal, adalah kejujuran dan pelayanan yang ramah. Ia mengatakan bahwa manajemen toko selalu menekankan pentingnya senyum, sapa, dan sopan dalam melayani setiap konsumen. "Kami diajarkan untuk mengutamakan etika, dan itu menjadi nilai yang saya pribadi pelajari juga dari kampus, tentang bagaimana menjaga adab dalam muamalah," jelasnya.

Kejujuran juga menjadi prinsip penting yang diterapkan di Kedai Sesay. Dalam proses transaksi, harga selalu transparan dan produk yang dijual diberikan sesuai dengan kualitas dan kondisi sebenarnya. Dengan prinsip tersebut, banyak pelanggan yang merasa nyaman dan akhirnya menjadi pelanggan tetap.

Menariknya, di balik kesibukannya menjaga toko, Aqzal tetap menjalani perannya sebagai mahasiswa di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. Ia harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja. "Biasanya saya ambil shift malam atau pagi, tergantung jadwal kuliah. Untungnya, kerja di sini juga fleksibel dan ada jadwal bergilir," tuturnya.

Bagi Aqzal, bekerja di toko sayur bukan sekadar mencari penghasilan, tetapi juga menjadi bentuk pembelajaran hidup. Ia belajar mengenai tanggung jawab, ketekunan, dan pentingnya amanah dalam pekerjaan. "Ilmu itu bisa datang dari mana saja. Di toko ini saya belajar banyak, termasuk bagaimana berinteraksi dengan orang, manajemen waktu, dan kejujuran dalam bekerja," tambahnya.

Di akhir wawancara, Aqzal menyampaikan harapannya agar Kedai Sesay semakin dikenal masyarakat, dan UMKM seperti ini bisa terus berkembang. "Saya berharap usaha seperti Kedai Sesay bisa menjadi contoh bahwa toko sayur pun bisa dikelola secara profesional, bersih, dan modern," katanya.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain atau anak muda yang sedang mencari pengalaman kerja, agar tidak malu memulai dari pekerjaan sederhana. "Tidak harus selalu kerja kantoran dulu. Dari menjaga toko sayur, saya belajar banyak hal yang tidak saya dapat di ruang kuliah," tutupnya.

Kedai Sesay 24 Jam, dengan operasionalnya yang konsisten dan pelayanan yang jujur, bukan hanya memenuhi kebutuhan harian masyarakat, tetapi juga membuka ruang belajar dan pengalaman hidup bagi generasi muda seperti Aqzal. Di tengah tumpukan sawi, tomat, dan kentang, Aqzal menemukan makna tanggung jawab dan arti kerja keras dalam sunyi yang bermakna.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun