Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Empat Alasan Mengapa Pilih Tokoh daripada Partai Politik

11 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:09 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.com, 05/07/2022

Masih teringat, seorang kawan pernah bertandang di ruangan kerja kami di suatu hari, yang tidak terduga kemunculan pernyataannya. Dia berseloroh: "Saya pilih tokoh (seseorang dari salah satu partai politik) karena kepribadiannya."

Entahlah, jenis kepribadian apa yang kawan itu maksud. Saya tidak sempat menelusurinya. 

Mungkin itu dulu, bagaimana dengan saat ini, begitu gumamku. Lebih memilih tokoh ataukah partai politik? Mengutamakan tokoh, partai politik, tunggu dulu!

Jika tujuan pilihan pada tokoh untuk "mengatrol" suara dukungan pada partai politik dalam kemiripan karakter, maka perlu cerita yang utuh. 

Tokoh yang "dimiripkan" dengan aktor utama film bukanlah semacam pion-pion dalam cerita di dunia rekaan.

Meskipun tokoh kita perlukan seperti menyandang best actor, tidak lantas tokoh yang masyarakat pilih untuk memenuhi target ambisius dari partai politik atau cerita sebuah film terbaru.

Tokoh yang dipilih menjadi 'penggerak' ide dan mimpi serupa dengan masyarakat. Tokoh bersama masyarakat mewujudkan ide dan mimpi. 

Serupa dengan aktor film, yang sukses jika dia mampu menghayati setiap alur cerita dan mengalirkan citra sinema sebagai gambaran hidup berupa gejolak dan inspirasi bagi penonton atau masyarakat pemilih.

Sementara, peta politik dan prediksi yang tidak terduga merupakan proses perkenalan tokoh di hadapan publik. 

Tokoh yang jadi dambaan tidak mesti layak menjadi tokoh-tokoh figuran atau sampingan dalam cerita film yang menarik perhatian penonton.

Betapa pun mahal bayaran dan tenarnya aktor film, sosok tokoh bukanlah mengobral janji-janji, membangun visi, dan mengusung isu-isu, yang mereka tempatkan dalam rancangan lokasi, seprai yang bertuliskan nama daerah pemilihan, stiker bergambar, dan bertuliskan tokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun