Mohon tunggu...
Erinus Thahar
Erinus Thahar Mohon Tunggu... Wiraswasta - For Justice and Humanity

Share experiences, changes and knowledge

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemana HKMRS Cirebon Setelah Ini?

30 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 30 Juli 2023   12:02 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Regenerasi kepemimpinan (pengurus) terhambat, kurangnya gagasan dan kegiatan yang mengutamakan aspek sosial, rendahnya kesukarelaan berujung pada kurangnya respek kepada organisasi. Bahkan ketika di undang rapat atas nama HKMRS-pun, hanya segelintir yang bersedia hadir.  Tentu hal ini ada yang harus kita koreksi.

Saat ini, sarana komunikasi yang masih efektif adalah grup WA HKMRS. Grup WA ini sudah seharusnya dimaksimalkan untuk menata kembali organisasi HKMRS tanpa mengurangi semangat berkomunikasi anggota grup.

Kita sepakat bahwa kita semua bebas berpendapat, tetapi kebebasan itu seharusnya tidak mengganggu kenyamanan orang lain, itu makanya perlu ada batasan. Batasan itu bisa berupa kesepakatan anggota dan bisa berdasarkan etika yang umum.

Terkait postingan bernuasa politik saya kira sah-sah saja. Kita tidak anti politik, karena melek politik itu penting. Namun arti politik itu jangan dipersempit sebatas dukung-mendukung presiden tertentu atau partai tertentu, lalu merasa berhak mengecam dan menghujat partai lain dan itu ditumpahkan di grup ini. Bagi yang sepaham mungkin oke saja, tapi bagaimana yg tidak sepaham, 170 orang di grup ini, saya yakin tidak hanya satu pemahaman, apalagi pemahaman politik.

Rasanya tidak tepat jika kita dipaksa "belajar politik" hanya dari share-share postingan copy paste. Untuk belajar dan mengajari orang lain berpolitik tidak harus menggunakan grup WA resmi HKMRS. Belajar dan mengajari orang lain berpolitik bisa melalui japri atau mahota (ngobrol) di warung/kedai kopi. Untuk belajar politik kita bisa membaca lewat koran, berita media elektronik, membaca buku tak hanya melalui grup WA.

Sebagai warga HKMRS Cirebon kita berhak untuk keberatan grup WA HKMRS dijadikan media kampanye calon presiden tertentu atau partai tertentu, kecuali ada pernyataan dan kesepakatan resmi dari Pengurus HKMRS  dan anggota untuk mendukung presiden tertentu dan partai tertentu.

Bahwa ada kalimat bahwa anda tidak sebuah postingan tinggal hapus saja, saya kira itu kalimat yang melambangkan keegoisan.  Grup WA HKMRS adalah ruang publik sama halnya ruang publik umumnya. Kalimat "tinggal hapus saja" sama halnnya jika kita mengunakan knalpot berisik lalu kalau gak suka kita dipersilahkan tutup telinga. Lalu yang salah ada kenapa telinga mendengarkan.

Itulah kenapa saya terus  mempertanyakan fungsi grup  HKMRS ini. Apa yang berkembang di grup langsung atau tidak langsung akan menggambarkan organisasi HKMRS itu sendiri. Sudah seharusnya kita semua sama-sama bertanggungjawab atas apapum yang kita share melalui postingan agar sinkron dengan keberadaan HKMRS.

Organisasi sebesar HKMRS ini sangat sayang kalau begini-begini saja. Melalui grup HKMRS mari kita bangkitkan solidaritas sosial warga Minang di Cirebon dengan dimulai melalui hal-hal sederhana.  Kita ingin HKMRS hadir di acara-acara baralek, hadir ketika ada kematian,  hadir ketika ada yang sakit, hadir mengadvokasi ketika warganya perlu bantuan dan hadir dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Kita ingin regenerasi kepemimpinan dan pengurus ke generasi muda bisa berjalan dengan baik. Kita ingin ada persiapan generasi pengganti Pak Dokter Edial, Pak Nasrul yang mewariskan ketauladanan dan kebijaksanaan Alm. Pak Zul, AlmPak Zamzami, Alm Pak Saadan dan Alm Pak Fahmi Dahlan. Kito butuh bimbingan ninik mamak tampek baiyo dan mangadu. Kito butuh tokoh yang mampu mengayomi, mempersatukan dan tidak menghakimi jika ada kekeliruan.

Keberlangsungan organisasi seharusnya tanggungjawab bersama. Tanpa tanggungjawab dan kebersamaan bisa jadi HKMRS pada suatu saat hanya tinggal papan namanya saja, karena ditinggalkan oleh generasi yang akan datang. Kalau bukan kita yang merawat dan menjaganya siapa lagi. (Erlinus Thahar, Ketua II HKMRS Cirebon).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun