Aku mecoba menghubungi Rania melalu video call kupikir dia tak akan menjawabnya, tapi dia ternyata menjawab, aku mencoba untuk menjelaskan semuanya, meminta maaf dan menenangkan Rania agar dia tak emosi lagi.
Tiba-tiba saja Rania menyela pembicaraanku ‘’maaf Rei aku yang salah ibu tadi menasehatiku, mungkin dia benar aku terlalu egois hanya mementingkan diriku sendiri sampai aku lupa kamu adalah kembaranku seharusnya kita bisa akrab seperti dulu, aku minta maaf, kamu mau kan memaafkanku?’’ dengan muka sedih dia mengucapkan itu.
Seketika air mataku jatuh terharu dan bersyukur Rania akhirnya tak membenciku lagi ‘’iya Ran, aku juga minta maaf aku juga salah tidak pernah peka dengan apa yang kamu rasakan, aku sayang sekali pada kembaranku ini’’ dengan tangis terisak aku memegang layar laptop dengan tangan kananku dan Rania pun menempelkan tangannya dilayar laptop seakan tangan kita menempel satu sama lain.
‘’aku rindu Rei, aku rindu semua hal yang kita selalu lakukan bersama ketika dirumah, Jadi kapan kamu pulang Rei ke Indonesia?’’ Rania dengan lesung pipinya tersenyum kepadaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI