Mohon tunggu...
Erlianda Dewi
Erlianda Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang perempuan yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pasangan jiwanya yaitu roti (ya makanan dari gandum itu). Selain tidur hobinya menonton film dan penyuka oppa korea hehe. Punya motto Tomorrow will be better karena itu selalu berharap hari esok akan lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catcalling: Pujian Berkedok Pelecehan Seksual!

11 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:33 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cr. Rebecca Hendin/BuzzFeed

Pengalaman negatif ini membuat mental korban memicu trauma psikologis, kecemasan dan depresi. Lalu ada cara untuk menghindari catcalling sebagai bentuk pertahanan diri :


  • Kamu bisa abaikan dan cepat-cepat pergi dari tempat itu

Catcalling biasanya terjadi jika seseorang sedang berjalan sendiri maka akan lebih baik jika orang tersebut membawa teman tapi kalau terpaksa sendiri cepat-cepat pergi dari jalan itu hindari juga jalan sempit dan jika terlalu takut bisa dengan abaikan catcall mereka.

  • Menghindari memakai barang yang mencolok

Memakai barang mencolok dapat menjadi pusat perhatian dan akan memungkinkan terjadi catcalling. Untuk berjaga-jaga bisa dengan memilih pakaian yang sederhana tidak usah berlebihan dan jika terpaksa menggunakan barang-barang yang mencolok bisa disembunyikan dalam tas dahulu.

  • Tatap matanya dan katakan dengan tegas bahwa itu bukanlah candaan

Tips ini dapat digunakan untuk seorang yang berani melawan catcalling yaitu dengan tatap matanya dan mengatakan dengan tegas bahwa catcalling termasuk pelecehan dan bukan digunakan sebagai bahan bercandaan. Tips ini akan lebih efektif sebagai bentuk perlawanan kepada mereka yang melakukan catcalling agar mereka akan merasa malu akan tindakannya dan mengantisipasi kejadian ini tidak akan berulang.                                  

  • Merekam atau memotret sebagai bukti

Jika mengatakan langsung kepada pelaku catcalling tidak berani dapat menggunakan media seperti handphone untuk merekam atau memotret sebagai bentuk bukti dengan begitu akan mendapatkan bukti untuk dilaporkan karena kejadian ini bukan sekali atau dua kali dan fenomena ini masih dianggap hal yang sepele. Dengan begitu pelaku catcalling dapat mendapatkan tindakan kepada pihak yang berwenang.

  • Screenshot komentar pelecehan

Jika terjadi catcalling di media sosial dapat men-screenshot atau menyimpan komentar, gambar atau video yang mengarah pada pelecehan dengan begitu akan dapat digunakan sebagai bukti untuk dilaporkan karena aktivitas internet juga diawasi oleh UU ITE jadi akan lebih mudah untuk melaporkan pelaku catcalling.

Yang pasti catcalling bukanlah hal yang dianggap remeh karena itu juga termasuk dalam pelecehan. Dan selalu ingatlah bahwa semua orang tidak pantas diperlakukan seperti itu. 

Karenanya jangan pernah takut jika terjadi catcalling tapi hadapi dengan berani dan penuh percaya diri, jika pelaku terus-terusan membuat alasan, meledek atau menertawakan mengabaikan akan lebih mudah karena mereka pada dasarnya akan keras kepala dan menganggap catcall mereka sebagai candaan dan akan membuat seolah-olah kita baper atau kebawa perasaan walau begitu jangan tarik kata-kata kita apalagi merasa bersalah dan selalu ingat bahwa mereka para pelaku catcalling yang salah dan harus minta maaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun