Mohon tunggu...
Erlangga Wijaya
Erlangga Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis muda yang aktif di media sosial

Muda, Karya dan Kaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sekolah Diliburkan karena Virus Corona, Murid Bisa Lakukan Ini untuk Belajar

27 Januari 2020   13:32 Diperbarui: 27 Januari 2020   13:30 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pertamakali ditemukan pada bulan Desember lalu, hingga Jumat, 24 Januari 2020 Pemerintah China sudah mengisolasi sebanyak 13 Kota seperti Wuhan, Beijing, Shanghai dan beberapa kota lainnya. Upaya untuk 'karantina besar-besaran' ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus baru yang dinamakan corona atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV).

Virus yang  berasal dari binatang buas ini juga dilaporkan telah menyebar ke luar China seperti Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Macau, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Amerika Serikat (AS). Virus ini sendiri telah menjadi viral di seluruh dunia karena mirip dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada tahun 2002 sd 2003 lalu. Hingga pada Hari Jumat, 24 Januari 2020 Pemerintah China melaporkan virus Corona telah menjangkiti sebanyak 830 warga dan menewaskan 26 orang.

Fenomena adanya virus Corona ini mirip seperti dalam film fiksi ilmiah Amerika yang berjudul Contagion. Bahkan, proses penyebaran virus ini juga sama yakni sama-sama berasal dari hewan Kelelawar. Namun bedanya, jika virus Corona hasil proses penyatuan antara kelewar dan ular maka dalam film Contagion, virus yang digambarkan telah menyebar ke seluruh dunia itu berasal dari penyatuan antara kelelawar dengan babi.

Baik virus corona maupun virus dalam film Contagion sama bahanya lantaran penyebarannya bisa terjadi walaupun beda spesies, baik antara manusia dengan manusia maupun manusia dengan binatang. Virus itu bisa tersebar melalui sentuhan angsung maupun dengan medium ketiga seperti bekas gelas yang dipegang oleh orang yang sakit maupun gagang pintu.

Kembali lagi pada proses lahirnya virus dalam film Contagion. Digambarkan, seekor kelelawar yang tinggal di sebuah pohon harus pindah ke sebuah peternakan babi karena pohon yang ditinggalinya telah dibuldozer oleh manusia. Sisa makanan berupa pisang dari keleawar tersebut jatuh kedalam peternakan yang kemudian dimakan oleh seeokor babi. Singkat cerita babi tersebut kemudian dihidangkan di sebuah restoran yang akan dikonsumsi oleh wanita Amerika yang sedang berlibur di Hongkong.

Setelah pulang dari Hongkong tubuh wanita tersebut panas, kepalanya pusing disertai kejang-kejang dan beberapa waktu kemudian ia pun meninggal dunia. Hal yang sama juga terjadi pada anaknya. Tidak sampai di situ, beberapa orang murid yang berada satu sekolah dengan anak tersebut juga terkena penyakit yang sama. Pada akhirnya, Pemerintah Amerika memituskan untuk menutup kota tersebut dan sekolah-sekolah diliburkan.

Hal yang sama juga terjadi pada dunia nyata. Pemerintah China tidak mau mengambil resiko dan mengisolasi warganya agar virus tidak keluar kemana-mana. Bahkan sangat dianjurkan untuk mengurangi bertemu dengan orang lain. Pengamanan yang sama juga dilakukan berbagai Negara. Negara-negara lain termasuk Indonesia telah mengetatkan pengamanannya, khusunya jalur yang berkaitan langsung dengan luar negeri seperti bandara dan pelabuhan.

Menyebarnya virus yang diserati dengan pengisolasian sebuah daerah pastinya akan menimbulkan kerugian yang besar. Hal itu juga akan mengangu kegiatan belajar mengajar pada murid-murid. Namun apabila memang sebuah virus menjangkiti sebuah kota, di era internet seperti sekarang ini kegiatan belajar masih bisa dilakukan secara mandiri.

Walaupun tidak bisa berangkat sekolah, orang masih bisa mengakses informasi maupun pelajaran agar dirinya tidak ketinggalan. Saat ini sudah banyak aplikasi-apliaksi startup pendidikan yang bisa dengan mudah diakses melalui smartphone. Layanan-layanan dalam aplikasi tersebut juga tidak kalah dengan apa yang bisa dipelajari di sekolah. Seperti dalam aplikasi pendidikan GreatEdu ada materi, buku digital, soal-soal latihan, informasi pendidikan dan lain-lain.

Dengan begitu, meskipun sekolah-sekolah diliburkan karena adanya virus maka aplikasi-aplikasi pendidikan bisa dijadikan alternatif untuk membantu dalam kegiatan belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun