Mohon tunggu...
Erlangga
Erlangga Mohon Tunggu... Editor - Nothing Last Forever, We can change The Future

Mau tahu rutinitasku? Bangun, menjadi yang terbaik, tidur, ulangi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Waktu Senja

16 Februari 2020   11:30 Diperbarui: 16 Februari 2020   11:33 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Randu terus menggerutu kesal kepada ibunya.   "Jahat banget Ibu Kanjeng. Aduhh, laparr belum sarapan"  perut Randu mengeluarkan suara karna belum sarapan. Ditengah lapang sekolah Randu terdiam dan duduk karena kelaparan "Yaa Allah, Hambamu memohon hamba sangat lapar, tolong kabulkan doa hamba Yaa Allah, hamba ingin roti Yaa Allah tolong jatuhkan rotimu ketangan hamba ini Yaa Allah" dengan khusyuk sambil menutup mata tak lama kemudian roti terjatuh ketangannya Randu tidak percaya roti itu benar-benar jatuh dengan ajaib,  

"Itu roti kamu lapar kan?" ternyata seorang perempuan berkerudung yang memberi roti tersebut kepadanya. Randu langsung menatap perempuan tersebut dan Randu benar-benar sangat terpesona melihat wajah wanita tersebut "Ucapin hamdallah, Allah udah ngabulin do'a kamu" ucap wanita tersebut dengan senyum yang manis,   dengan grogi Randu "Oh i.. i.. iyah.., Alhamdulillah Yaa Allah"  wanita itu langsung tertawa dengan manis karena ulah Randu yang lucu,  

"Habisin yahh rotinya Dadahh..." wanita tersebut langsung meniggalkan Randu ditengah lapang,  Randu terus menatap wanita tersebut walau sudah pergi tiba-tiba wanita tersebut berbalik dan melihat ke arah Randu sambil tersenyum membuat detak jantung Randu begitu kencang,  "Yaa Allah tiba-tiba aku kenyang" Randu langsung teringat kepada seseorang yang menabraknya waktu itu ditaman setelah menatap mata wanita tersebut "Beautiful eyes apa itu kamu?",  

Randu berniat mengejar wanita tersebut "Manusia sejenis apa dia Yaa Allah?, akan ku cari tau jawabannya sekarang, Eh..eh..eh." tiba-tiba Rima menarik kerah baju Randu, "Bisa ga sih ga narik kerah baju?  Gimana kalo jakun aku keluar hah? masa aku ganti jakun pake gundu!!" Randu berbicara dengan sangat cepat karna merasa kesal terhadap Rima "Lebay amat sih jadi orang, ayo kita tanding main basket" Rima menantang bermain basket, "Engga sekarang deh Rima, gua ada perlu dulu mau kesana"  Randu hanya alasan saja karna dia mau ngejar wanita tadi  "Alesan saja kamu Randu, aku tau kamu takut kalahkan? orang setiap kita tanding kamu selalu saja kalah. Dasar lemah dasar payah" Ucapan Rima membuat Randu panas   "APA KAMU BILANG?"  Randu berteriak, 

"Aku ga bilang apa-apa cuman bilang kamu lemah,dasar lemah" Rima terus saja membuat Randu marah. Akhirnya Randu menerima tantangan Rima "Ayooo kita tanding dasar cewe banyak omong",    "Ayoo Siapa takut, Yang kalah harus jadi pelayan sampai pulang sekolah" ucap Rima, "Kamu akan kalah Rima" merekanpun bertanding basket hanya berdua saja serasa lapang hanya milik mereka berdua. Pertandingan mereka sangatlah sengit saling susul menyusul point, saat point mereka sama tak lama kemudian bunyi bel masuk kelas berbunyi membuat Rima terdiam saat membawa bola "Eh udah bel", kesempatan itu dimanfaatkan oleh Randu untuk merebut bola ditangan Rima dan mecetak point baginya yang membuat Randu unggul satu point dari Rima "Yess Kau kalah nanananana" Randu mengejek Rima, akan tetapi Rima tidak menerima kekalahannya "Ini tidak adil ini curang, waktunya sudah habis pada saat bel masuk berbunyi tau".  

"Tidak ada peraturan seperti itu sebelumnya, udah jangan banyak ngomong tolong bawain tas ini pelayan" Randu langsung melemparkan tasnya kearah Rima dan langsung masuk ke kelas. Selama istirahatpun Rima terus melayani keinginan Randu mulai dari mijitin tangan Randu, membawa makanan untuknya, sampai menyuapinya. Karena Randu kekenyagan dia mulai mengantuk dan menyuruh Rima untuk mengipasi dirinya,tak lama kemudian Randu tertidur nyenyak keadaan ini dimanfaatkan Rima untuk menjebak Randu. Rima sengaja tidak membangunkan Randu saat masuk hingga guru datang, itu membuat Randu dimarahi oleh sang guru dan ditambah lagi Randu lupa mengerjakan tugas yang membuat Randu harus dikeluarkan dari kelas untuk tidak mengikuti pelajaran 

"Udah pasti ini kelakuan si Rima" Randu menggerutu kesal, akan tetapi Randu teringat dengan wanita yang memiliki mata sangat indah yang juga membuat jantungnya berdetak dengan kencang dia berniat mencari wanita tersebut disetiap kelas "Ada untungnya aku dikeluarin, akau bisa cari si beautiful eyes". Randu terus mencari dan melihat-lihat kesetiap kelas untuk menemukan wanita tersebut akan tetapi dia tidak menemukannya Randu sudah lelah mencari disetiap kelas akan tetapi tidak dia temukan wanita tersebut. Akhirnya Randu teringat dengan speaker pengumuman yang ada diruang piket disekolahnya, 

Randu langsung bergegas keruangan piket untuk memakai speaker pengumuman yang dapat didengar oleh semua murid disetiap kelas disekolah tersebut, kebetulan sekali diruang piket tidak ada siapa-siapa ini dimanfaatkan Randu untuk berbicara ke wanita yang memberinya roti tadi pagi "Assalammualaikum"  ditempat berbeda Rima didalam kelas terkejut dengan suara Randu yang terdengar dispeaker pengumuman "Randu, apa yang mau dia lakukan" Rima kebingungan, 

"Maaf buat bapak ibu guru yang sedang mengajar, saya Randu hanya ingin berterimakasih kepada seseorang perempuan berkerudung yang memiliki mata yang sangat indah. Makasih buat rotinya yah, aku nyari kamu dari tadi tapi gak nemu-nemu, aku belum pernah liat kamu sebelumya disekolah ini akan tetapi sepertinya aku yakin sekali kita pernah bertemu ditaman walaupun hanya matamu saja yang kulihat aku yakin itulah dirimu, semoga kita bisa bertemu sore ini dimanapun itu. 

Aku sangat ingin mengenalmu Beautiful eyes". Ditempat berbeda perempuan yang memiliki mata indah itu tersenyum didalam kelas mendengar kata-kata Randu, akan tetapi tanpa disadari Randu dia telah diawasi oleh bu guru dibelakangnya "Oalaaah Raaandu.. Randu kamu bandel sekali sih, ini dipakai buat ngumumin hal penting yang berkaitan dengan sekolah, sini ikut ibu kamu harus dikasih matahari langsung" Randu dibawa ketengah lapangan, dia disuruh untuk memegang telinganya dan mengangkat kakinya satu.

Bel pulang sekolah berbunyi, Randu dihukum hingga pulang sekolah ditengah lapang akhirnya masa hukumannya sudah berakhir  "Udah pulang sana!!" ucap Bu guru kepada Randu. Akan tetapi, Randu malah memilih untuk diam ditengah lapang  "Nanti ajah Bu, saya lagi nikmatin panasnya matahari" Randu berniat untuk melihat wanita yang ia cari,karna berdiri ditengah lapang dia rasa bisa melihat wanita tersebut karna dengan berdiri ditengah lapang dia bisa melihat semua siswa lainnya saat bubaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun