Mohon tunggu...
erin permata
erin permata Mohon Tunggu... Lead Strategist

Risk Management

Selanjutnya

Tutup

Financial

MARKET HEADLINES - GOLD & USD: Emas Cetak Rekor Baru di Tengah Krisis AS dan Ketegangan Global

15 Oktober 2025   10:06 Diperbarui: 15 Oktober 2025   13:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, 15 Oktober 2025 - Harga emas kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level $4.162/oz pada perdagangan hari ini, didorong oleh kombinasi krisis shutdown pemerintah Amerika Serikat, ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed), dan memanasnya tensi geopolitik global. Sementara itu, dolar AS (USD) tetap menunjukkan ketahanan meski berada dalam tekanan jangka menengah, menciptakan fenomena langka “dual rally” antara emas dan USD.

Emas Melambung ke Puncak Baru

Harga emas terus melaju kencang, menembus level psikologis $4.000/oz dan mencapai $4.162/oz pada penutupan sesi Asia pagi ini. Kenaikan ini dipicu oleh tiga faktor utama:

  1. Shutdown Pemerintah AS: Ketidaksepakatan di Kongres AS terkait anggaran federal menyebabkan shutdown berlarut, menghentikan rilis data ekonomi penting seperti Non-Farm Payroll (NFP), Indeks Harga Konsumen (CPI), dan Retail Sales. Akibatnya, investor kehilangan panduan ekonomi, mendorong aliran dana ke aset safe-haven seperti emas dan obligasi.
  2. Ekspektasi Rate Cut Fed: Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat Desember 2025 mencapai 82%. Nada dovish dari Ketua Fed Jerome Powell dalam notulen FOMC terbaru semakin memperkuat ekspektasi pelonggaran moneter, melemahkan USD dalam jangka menengah dan mengerek permintaan emas.
  3. Tensi Geopolitik: Konflik yang meningkat di Timur Tengah dan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok menambah ketidakpastian global, mendorong investor mencari perlindungan di emas.

Komentar Analis: “Kombinasi shutdown, ekspektasi kebijakan moneter longgar, dan ketidakpastian global adalah resep sempurna untuk reli emas. Kami melihat potensi kenaikan lebih lanjut menuju $4.200/oz dalam waktu dekat,” ujar Sarah Lim, analis komoditas senior di HSBC, dalam laporan terbarunya.

Update Terkini: Dampak Shutdown AS

Hingga 15 Oktober 2025, shutdown pemerintah AS masih berlangsung tanpa tanda-tanda penyelesaian. Ribuan pegawai federal tetap furlough, dan layanan publik non-esensial terhenti. Pasar keuangan merespons dengan volatilitas tinggi pada USD, dengan indeks DXY (Dollar Index) bertahan di level 102,5, meskipun tren jangka menengah menunjukkan tekanan bearish akibat ekspektasi rate cut.

Proyeksi dari Bank-Bank Besar

  • HSBC: Mempertahankan target harga emas di $4.200/oz untuk kuartal ini, dengan potensi revisi lebih tinggi jika shutdown berlanjut.
  • Bank of America: Lebih optimistis, memproyeksikan emas mencapai $5.000/oz pada 2026, didorong oleh ketidakpastian ekonomi global dan potensi krisis utang AS.
  • Goldman Sachs: Memperkirakan volatilitas USD akan terus meningkat, dengan emas sebagai penerima manfaat utama dari “panic hedge mode” investor.

Analisis Teknis XAU/USD

  • Resistensi: $4.150 – $4.200 (zona kritis)
  • Support: $3.970 – $3.950 (zona koreksi sehat)
  • Bias Teknis: Bullish selama harga bertahan di atas $3.950. Penembusan ke $4.200 dapat membuka jalan menuju $4.300 dalam jangka pendek.

Konteks Global: Fenomena “Dual Rally”

Uniknya, pasar saat ini menyaksikan “dual rally” di mana emas dan USD sama-sama menguat. Fenomena ini mencerminkan kondisi “panic hedge mode”, di mana investor mencari perlindungan di kedua aset akibat ketidakpastian ekstrem. Namun, analis memperingatkan bahwa kekuatan USD dapat memudar jika Fed benar-benar memangkas suku bunga pada Desember 2025.

Berita Terkini (15/10/2025): Menurut postingan di platform X, beberapa hedge fund besar dilaporkan meningkatkan posisi beli pada emas dan obligasi AS, sementara mengurangi eksposur pada saham teknologi. Hal ini sejalan dengan laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa investor institusional beralih ke aset safe-haven setelah indeks S&P 500 turun 1,2% kemarin akibat kekhawatiran shutdown.

Kesimpulan: Emas Menuju $4.200+?

Kombinasi shutdown pemerintah AS, ekspektasi pelonggaran moneter, dan ketegangan geopolitik menciptakan “bahan bakar sempurna” bagi reli emas. Dengan volatilitas pasar yang meningkat dan ketidakpastian yang belum terselesaikan, emas diperkirakan akan terus menjadi primadona investor. Sementara itu, USD mungkin menghadapi tekanan lebih lanjut jika kebijakan Fed berubah menjadi lebih dovish.

Saran untuk Investor: Pantau perkembangan negosiasi anggaran AS dan pernyataan Fed minggu ini. Emas tetap menjadi pilihan utama untuk lindung nilai, dengan potensi koreksi jangka pendek di zona $3.950–$3.970 sebagai peluang beli.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun