Wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 23 November 2023
Pukul : 10.00-12.30 Tempat : Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ibnu Taimia IV, Pisangan, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
Narasumber : Sri Nuryati, Mpd.
Pewawacara : Amanda Melviyani, Erika Adeaning Nirvananda, Miftahul Huda, Ratu Husnunnadia, dan Shifa Nabila
Juru Tulis : Amanda Melviyani, Erika Adeaning Nirvananda, dan Ratu Husnunnadia
Dokumenter : Shifa Nabila dan Miftahul Huda
Dari hasil wawancara yang kami lakukan, kami begitubanyak mendapatkan ilmu terkait sejarah MI Madrasah Pembangunan, kurikulum apa saja yang digunakan, bagaimana cara metode pemelajaran dan masih banyak lagi. Berikutbeberapa pertanyaan yang kami ajukan dan jawaban dari narasumbernya.
1. Sejarah pendirian lembaga pendidikan tersebut seperti apa?
Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Ciedung Madrasah Kamp dibentuk oleh Rektor IAIN (sejak tahun 2002 berubah menjadi UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof H. M. Toha Yahya Omar (Alm). Pembangunan gedung madrasah dimulai pada bulan Juni 1972 dan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI Prof. H. A Mui Al dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, saat Lustrum III UIN Syarif Hidayatullah.
Pada tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan kepada UIN Syarif Hidayatullah. Madrasah Pembangunan UIN Jakarta membuka tingkat Ibtidaiyah pada tahun 1974 dengan 58 murid. Tanggal 7 Januari 1974, ditetapkan sebagai "Hari Kelahiran" MP UIN Jakarta. Pada tahun 1977, dibuka tingkat Tsanawiyah, dan pada 1991, kelas jauh Ibtidaiyah di Pamulang.
Sejak awal September 1974, pembinaan MP UIN Jakarta dilaksanakan oleh Tim Pembinaan di bawah Dekan Fakultas Tarbiyah. Pada tahun 1978, MP UIN Jakarta menjadi Madrasah Pilot Proyek Percontohan. Hingga 1985, empat modul bidang studi diujicobakan. Pada tahun 1988, wewenang pembinaan dan pengelolaan diserahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah.
Pada 2015, cabang Tingkat Tamas Kanak-kanak dibuka di Pamulang. Dalam usianya yang ke-45 tahun, MP UIN Jakarta memiliki 1,347 siswa di tahun pelajaran 2019-2020 dengan berbagai prestasi baik akademik maupun non akademik. Berdirinya MP UIN Jakarta melibatkan sejumlah tokoh penting dalam pendidikan dan pembangunan madrasah tersebut.
2. Apa yang menjadi ciri khas dan keutamaan dari lembaga pendidikan tersebut?
Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki ciri khas sebagai madrasah yang menerapkan pembelajaran berbasis digital pada tahun 2023/2024. Sebelumnya, madrasah ini mengutamakan pendekatan multiple intelligences, sehingga semua kecerdasan peserta didik dapat terfasilitasi dengan baik. Pendekatan ini didasarkan pada teori multiple intelligences yang dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari Harvard University, Amerika Serikat. Tujuh jenis kecerdasan yang ditekankan dalam madrasah ini meliputi kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematik, visual-spasial, berirama-musik, jasmaniah-kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta saat ini mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital dan mengutamakan pendekatan multiple intelligences.
3. Kurikulum yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan tersebut seperti apa?
Pembangunan UIN Jakarta menerapkan 2 kurikulum, yang pertama yaitu Kurikulum yang sudah disiapkan oleh Kementrian Agama karna Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berada dibawah naungan Kementrian Agama dan Kurikulum yang ditetapkan oleh Kemendikbud, karena Madrasah Pembangunan adalah sejatinya sebuah lembaga pendidikan. Tahun pelajaran 2023/2024 menerapkan 2 kurikulum di beberapa kelas yang berbeda, untuk Kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum merdeka dan untuk kelas 2,3,5, dan 6 menerapkan kurikulum 2013. Rencananya untuk tahun pelajaran tahun depan semua kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 akan menerapakan kurikulum merdeka.
4. Adakah kurikulum khas dari lembaga tersebut dan adakah kurikulum keagamaan yang dikembangkan oleh lembaga tersebut? Jika ada, bentuknya seperti apa?
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta menerapkan berbagai kurikulum, termasuk yang ditetapkan oleh Kementrian Agama dan Kemendikbud, seperti Kurikulum Agama, Kurikulum 2013, dan Kurikulum Merdeka. Mereka mengembangkan kurikulum dengan melibatkan unsur keagamaan dan kebijakan dari kemendikbud, namun melakukan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pengembangan kurikulum keagamaan, madrasah ini mengaplikasikan inovasi dalam Habitual Kurikulum. Setiap hari, peserta didik dari kelas 1 hingga kelas 6 melaksanakan pembiasaan ibadah, termasuk membaca Al-Quran dengan metode Tilawati. Kelas 1-3 dibimbing oleh dua guru, sementara kelas 4-6 melakukan Tadarus Quran. Selain membaca dan mengaji, peserta didik juga dilatih untuk berbicara di depan kelas dan memberikan tausiyah kepada teman-temannya, mendorong keterlibatan teman sebaya dalam memberikan nasihat.
Dalam kurikulum intrakurikuler, khususnya pada pembelajaran Akidah Akhlak, Fiqih, dan Al-Quran Hadis, kelas 1-3 lebih menekankan kegiatan praktik daripada ujian tulis. Namun, pada kelas 4-6, masih diterapkan ujian tertulis sebagai persiapan menghadapi ujian akhir sekolah. Selain itu, madrasah juga memperluas alokasi waktu pembelajaran Al-Quran Hadis dari kurikulum Kemenag, mencapai 6 jam seminggu, dengan fokus pada pembelajaran teori dan praktik membaca Al-Quran serta pengembangan hafalan Quran dari kelas 1 hingga 6. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kemampuan membaca dan menghafal Al-Quran anak-anak.
5. Bagaimana pelaksanaan manajemen/pengelolaan pendidikan pada lembaga tersebut?
Madrasah Pembangunan berada di bawah Yayasan, memiliki struktur organisasi yang terintegrasi dengan Direktorat Pendidikan dengan Prof. Dr. H Fauzan, M.A., sebagai Direktur Pendidikan tahun 2022-2026, yang menaungi 5 unit, mulai dari TK, SD islam, MI, MTS, Aliyah.
Struktur ini melibatkan kepala subdirektorat untuk setiap jenjang, seperti subdirektorat TK, pendidikan dasar yang menaungi SD dan MI, dan pendidikan menengah yang meliputi MTS dan Aliyah.
MI Pembangunan sendiri berada di bawah kepala subdirektorat pendidikan dasar yang dipimpin oleh Dr. H. Sukiyono. Dengan Kepala sekolah, Pak Wahyudi Mp, D., yang kemudian didukung oleh 3 wakil kepala sekolah, termasuk satu orang wakil kurikulum yaitu ibu sri dan dua wakil kepala bidang kesiswaan, Pak Nurrohman dan Pak Muhaemin. Selain itu, kepala tata usaha Pak Maradona dan kepala perpustakaan Bpk DRS Dani Wahyudi turut membantu dalam pengelolaan lembaga. Struktur ini mencerminkan komitmen pada manajemen pendidikan yang terorganisir dan terkoordinasi.
6. Syarat dan kriteria guru yang direkrut oleh lembaga tersebut seperti apa?
Madrasah Pembangunan memiliki syarat dan kriteria yang jelas dalam merekrut guru-guru. Minimal kualifikasi pendidikan yang diharapkan adalah gelar S1, dengan penekanan pada kesesuaian jurusan dengan bidang keilmuannya di tingkat S1. Guru diharapkan memiliki pengetahuan mendalam dan relevan dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Selain itu, syarat tambahan yang ditekankan adalah kemampuan membaca Al-Quran, menandakan pentingnya aspek keagamaan dalam konteks pendidikan madrasah.
Persyaratan khusus terkait kemampuan berbahasa juga diterapkan. Setiap guru diharapkan memiliki kemampuan berbahasa Inggris, mencerminkan perhatian terhadap penguasaan bahasa asing dalam konteks global. Namun, ada pengecualian untuk guru bahasa Arab, di mana kemampuan berbahasa Arab menjadi syarat utama. Hal ini mencerminkan keberagaman mata pelajaran yang diajarkan di madrasah, sambil memastikan bahwa setiap guru memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diterapkan. Syarat dan kriteria ini membentuk dasar untuk merekrut tenaga pengajar yang berkualitas dan mendukung visi dan misi pendidikan di Madrasah Pembangunan.
7. Adakah peningktakan komptensi guru yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut?
Madrasah Pembangunan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap peningkatan kompetensi guru melalui berbagai inisiatif terstruktur. Lembaga ini secara rutin menyelenggarakan pelatihan internal dan eksternal yang melibatkan aspek pedagogik, metode pembelajaran, pembuatan media pembelajaran, asesmen, dan bidang terkait lainnya. Selain pelatihan, madrasah menciptakan platform berupa konsorsium setiap pekan, di mana guru dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Pertemuan ini melibatkan rapat paralel untuk membahas program kerja dan rapat konsorsium mata pelajaran untuk berbagi strategi mengajar dan pemecahan masalah kelas.
Pengembangan kompetensi guru juga melibatkan pendekatan beasiswa dengan memberikan dukungan dana untuk studi lanjut ke jenjang S2 atau S3. Meskipun tidak mencakup seluruh biaya, ini menciptakan insentif bagi guru untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan tinggi. Dengan demikian, Madrasah Pembangunan tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga memfasilitasi kolaborasi antar guru, pertukaran pengetahuan, dan memberikan dukungan finansial untuk pengembangan kompetensi guru melalui pendidikan tinggi.
8. Syarat dan mekanisme perekrutan siswa oleh lembaga tersebut seperti apa?
Madrasah Pembangunan menerapkan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan fokus pada aspek motorik, karakteristik, dan potensi kecerdasan calon peserta didik. Pada tingkat MI Pembangunan, PPDB dilaksanakan tanpa seleksi ujian tertulis, dengan syarat usia minimal 5 tahun 8 bulan, kematangan motorik, dan karakteristik tertentu. Untuk tingkat MTS dan Aliyah, terdapat tahap ujian tertulis sebagai bagian dari seleksi.
MI Pembangunan menggunakan pendekatan observasi atau diagnosis untuk mengidentifikasi kecerdasan atau potensi calon peserta didik. Anak-anak dengan kecerdasan serupa ditempatkan dalam kelas yang sama dengan guru yang memiliki kecerdasan sejenis. Pendekatan Diagnosis Assessment Multiple Intelligence (DAMI) memberikan wawasan mendalam tentang kecerdasan calon peserta didik.
Meskipun masalah yang muncul umumnya ringan dan dapat ditangani oleh guru di MI Pembangunan, lembaga ini memiliki guru BK yang bekerja sama untuk memberikan dukungan dan konsultasi kepada orang tua. Kolaborasi antara guru BK, wali kelas, dan psikolog terjadi jika diperlukan. Meskipun tidak ada ujian tertulis yang menentukan penerimaan, MI Pembangunan memiliki kuota per kelas dan membuka peluang bagi siswa yang tidak masuk dalam kuota untuk masuk ke dalam waiting list. Dengan pendekatan holistik, MI Pembangunan berusaha memberikan penerimaan tanpa diskriminasi dan memberikan perhatian khusus kepada setiap peserta didik untuk memastikan potensi mereka berkembang secara optimal di lingkungan inklusif.
9. Berapa besar pembiayaan SPP dan lainnya yang dibebankan kepada siswa?
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) pada MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak ditentukan oleh unit. Artinya, besar biaya yang akan dibebankan kepada siswa terakumuluasi dari berbagai program yang diajukan oleh MI tersebut yang kemudian dibagi kesejumlah siswa yang akan diterima.
Untuk biaya SPP berkisar antara Rp 1.000.000 perbulan. Pada awal masuk MI Pembangunan akan dikenakan biaya uang pangkal sekitar Rp 20.000.000. Selain itu, pada setiap tahunnya, siswa perlu membayar uang kegiatan dengan jumlah sekitar 1-3 juta rupiah.
10. Bentuk evaluasi apa saja yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian program pendidikan pada lembaga tersebut?
Evaluasi hasil pembelajaran di MI Pembangunan dilakukan melalui berbagai bentuk asesmen, termasuk ujian praktek, ujian tertulis, ujian lisan, dan kinerja. Untuk mengukur ketercapaian dalam program pendidikan, MI Pembangunan mengadakan Evaluasi Diri Madrasah (EDM) setiap bulan Desember atau awal Januari. Tujuan EDM adalah mengevaluasi dan menganalisis program-program yang telah berjalan serta membahas keberhasilan atau kendala yang dihadapi.
Hasil dari EDM menjadi dasar untuk menyusun Rancangan Kegiatan Madrasah (RKM) tahun berikutnya. Jika terdapat kendala atau hambatan, RKM akan dirancang untuk mengatasi masalah dari tahun sebelumnya, memastikan kelancaran program pada tahun berikutnya.
Pada bulan Agustus 2023, MI Pembangunan telah menjalani proses akreditasi dan memperoleh predikat A dengan nilai 98, yang hanya diperoleh oleh dua sekolah se-Indonesia. Empat tahun sebelumnya, MI Pembangunan mendapatkan nilai 97, menunjukkan peningkatan satu poin. Peningkatan tersebut mungkin disebabkan oleh perbaikan fasilitas, pengenalan model pembelajaran berbasis digital, dan penggunaan tablet sebagai pengganti buku cetak untuk siswa kelas 1-6. Selain itu, terjadi peningkatan dalam pembuatan media atau bahan ajar yang dibuat sendiri oleh guru dengan games interaktif, meningkatkan kualitas pembelajaran
11. Berapa banyak lulusan sekolah yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi?
Banyak lulusan sekolah memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan hampir 100% siswa memilih untuk melanjutkan studi mereka. Meskipun demikian, hanya 60% yang memilih untuk melanjutkan ke MTs Pembangunan. Alasan di balik keputusan ini adalah bahwa sebagian orang tua masih memandang penting untuk memberikan anak-anak mereka pendidikan agama yang kuat. Oleh karena itu, sebagian besar siswa memilih melanjutkan ke MTs Pembangunan, sementara 40% sisanya memilih untuk melanjutkan ke MTs Negeri, SMP Negeri, atau bahkan Pesantren. Meskipun angka tersebut menunjukkan variasi dalam pilihan pendidikan setelah lulus, presentase siswa yang memilih MTs Pembangunan ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memilih sekolah lain.
12. Siapakah di antara alumni lembaga tersebut yang telah menjadi tokoh masyarakat? Bagaimana profil tokoh tersebut?
Alumni sekolah madrasah pembangunan yang menjadi tokoh masyarakat yaitu Najwa Shihab. Beliau adalah seorang jurnalis dan presenter terkemuka di Indonesia yang lahir pada 16 Januari 1977. Ia memulai kariernya di dunia jurnalisme setelah menyelesaikan studi di bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Najwa dikenal karena gaya wawancaranya yang tajam, serta keberaniannya menghadirkan pertanyaan yang kritis dan mendalam.
Pada tahun 2007, Najwa mendirikan Mata Najwa, sebuah program wawancara yang menjadi wadah bagi pembahasanan isu-isu sosial, politik, dan budaya yang relevan di Indonesia. Acaranya sering kali mengundang tokoh-tokoh penting dan kontroversial, memberikan platform bagi pandangan beragam dalam ranah publik. Dengan keberaniannya menggali isu-isu sensitif, Najwa Shihab telah menjadi salah satu tokoh masyarakat yang disegani di Indonesia.
Selain itu, Najwa juga aktif di berbagai kegiatan kemanusiaan dan pendidikan. Keberhasilannya tidak hanya tercermin dalam karier jurnalismenya, tetapi juga dalam kontribusinya terhadap masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial. Najwa Shihab merupakan inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang tertarik dengan dunia jurnalisme dan advokasi sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI