Mohon tunggu...
Erika IzzatulAini
Erika IzzatulAini Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Aisyiyah 1 Tanggulangin

Seorang Pendidik Taman Kanak-Kanak Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media "Busy Book" dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini

26 November 2022   18:10 Diperbarui: 26 November 2022   18:25 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia 5-6 tahun berada pada tahapan pra operasioal, dimana anak mulai membangun pengalaman mereka tentang dunia di sekitarnya. Bahkan mereka dapat menggunakan pemikiran logis dan mampu membayangkan sesuatu. Untuk membangun pengalaman anak, guru menggunakan media pembelajaran yang bisa membangun pengalaman mereka dengan membuat media yang bisa meningkatkan motorik halus.

Kemampuan motorik halus yang kuat, sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar anak. Terlebih lanjut stimulasi yang tepat pada kemampuan motorik anak akan membuat anak lebih siap dalam menulis di jenjang yang lebih lanjut. halus yang kuat, sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar anak. Terlebih lanjut stimulasi yang tepat pada kemampuan motorik anak akan membuat anak lebih siap dalam menulis di jenjang yang lebih lanjut. 

Menurut (Sujiono : 2009) bahwa motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus menurut Hurlock (dalam Al-Maqassary 2014) yaitu :

1. Perkembangan saraf

2. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak

3.Keinginan anak yang memotivasi untuk bergerak 

4.Lingkungan yang mendukung

5. Aspek psikologis anak

6.Umur

7. Jenis kelamin

8. Genetik, dan

9. Kelainan kromosom

Menurut (Umar, 2013) bahwa fungsi media pembelajaran diantaranya membantu memudahkan belajar peserta didik dan juga memudahkan pengajaran bagi guru, memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret), menarik perhatian peserta didik atau dengan kata lain pembelajaran tidak membosankan, semua indera peserta didik dapat diaktifkan, dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Berbagai media disediakan guru untuk dapat menstimulasi perkembangan anak termasuk motorik halus. Salah satu media pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan motorik halus pada anak yaitu melalui media "Bussy Book".

Menurut Riafinola, Y (2019) Bussy Book adalah buku yang biasanya terbuat dari kain flanel dan didalamnya berisi berbagai macam bentuk yang nantinya dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas anak, mendorong kemampuan motorik dan sensorik serta dapat mencegah anak dari rasa bosan.

Berikut ini adalah rancangan pembuatan media "Busy Book"

Tujuan Utama :

Anak terampil mempraktikkan berbagai kegiatan yang ada dimedia Busy Book

  • Anak terampil bermain menjepit
  • Anak terampil bermain membuka dan menutup resleting
  • Anak terampil bermain merekatkan
  • Anak terampil bermain mengikat tali
  • Anak terampil bermain mengancingkan

Tujuan Pendukung : 

  • Anak mampu mengenal warna
  • Anak mmapu bermain dengan teman sebaya

Alat dan Bahan :

Gunting, Jarum, Lem Tembak Penggaris, Kain flannel, Resleting , Tali sepatu, Kancing baju, Benang , Perekat, Lem, Solasi, , penjepit

Prosedur pembuatan :

Langkah-langkah pembuatan :

  • Siapkan alat dan bahannya

  • Ambil kain flannel dan potong dengan ukuran 30 cm x 30 cm untuk alas lalu dipotong

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • Setelah alas selesai, kemudian buat pola sesuai gambar (baju, daun, batang pohon, keranjang baju, timba, kran, sepatu, sandal, rak sandal)

Dokpri
Dokpri
  • Setelah pola selesai dibuat, maka kain flannel siap dibentuk sesuai pola

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • Kemudian, lem flannel yang sudah dibentuk sesuai pola pada alas dan Pastikan bagian yang di lem tertutup dengan rapi

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • Jika alas sudah selesai ditempel pola gambar, maka alas bisa dijhit rapi

Dokpri
Dokpri
  • Setelah itu, semua alas halaman di satukan dengan dijahit bagian ujung sehingga membentuk buku

Dokpri
Dokpri
  • Tutup jahitan bagian ujung buku denga klain flannel dan beri hiasan yang menarik

Dokpri
Dokpri
  • Media Busy Book siap dimainkan

Prosedur Penggunaan : 

Guru

1. Guru dapat menggunakan media Busy Book pada waktu kegiatan pembelajaran

2. Guru meminta anak untuk mengamati media Busy Book

3. Guru menjelaskan dan memempraktikkan cara penggunaan media Busy Book (menjepit, membuka dan menutup resleting, merekatkan, mengikat tali, mengancingkan)

4. Guru menjelaskan manfaat penggunaan media Busy Book untuk anak (agar anak tau dan lebih bersemangat)

5. Guru meminta anak-anak untuk memainkan media Busy Book secara berkempok (2 anak) dan bergantian dengan memilih bagian halaman mana dulu yang akan dimainkan (menjepit, membuka dan menutup resleting, merekatkan, mengikat tali, mengancingkan)

6. Guru memberikan apresiasi setelah anak main menggunakan media Busy Book

Anak

1. Anak mulai mengamati media Bssy Book

2. Anak mengetahui manfaat penggunaan media Busy Book

3. Anak mulai memainkan media Busy Book dengan memilih bagian halaman mana dulu yang akan dimainkan (menjepit, membuka dan menutup resleting, merekatkan, mengikat tali, mengancingkan)

4. Anak menunjukkan kepada guru kegiatan yang sudah dimainkan di media Busy Book

Foto Media Jadi : 

 

Dokpri
Dokpri

Untuk mengoptimalkan kemampuan motorik anak untuk bisa memegang benda lebih kuat  selain dengan guru menggunakan media pembelajaran yang menarik, orang tua juga perlu terlibat aktif dalam menstimulasi anak saat di rumah. Dengan mengajak anak-anak terlibat dalam kegiatan sehari-hari misalnya mengajak anak untuk mengambil minum sendiri, menutup botol minumnya dan kegiatan aktivitas lain yang bisa dilakukan di rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun