Hening... Sunyi...Senyap... Kosong... Bergeming... Sepi, Hampa... Apalagi!
Alunan suara nan semestinya senantiasa elok nan indah ku dengar, jadi sirna entah kemana
Entah berapa lama waktu yang ku habiskan untuk duduk termenung di pinggir parit ini.
Bahasa Isyarat...! Iya, jikalau kamu mendekati aku, alunan suara yang begitu nyaring dan bising ku tak dapat menangkap nya.
Tidak sopan...! Tunggu, kau jangan salah paham, aku sebenarnya ingin sekali mendengar kicauanmu nan begitu merdu. Sedih termenung
Isyarat lah yang bisa menjadi perantara kita berdua. Mata sayup-sayup dan berkaca.
Bersyukur...! Bagaimanapun, aku harus lapang dada menerima takdir ini, setidaknya sepasang mata dan bibir mungil ku dapat berfungsi dengan baik.
Senang dan Bahagia...! Aku tidak salah mengatakan itu, meskipun begitu , setidaknya kicauan pedas, ku tak dapat menangkapnya
Masih ada celah...! Memang benar, kedipan mata yang tajam dan lirikan mata elang yang sekejap masih tak bisa ku elakkan.
Tuli...! Iya aku tau
Tuli...! Apakah aku sudah tiada berguna lagi
Tuli...! Apakah aku pantas tersingkir dimuka bumi dan cakrawala ini
Satu pertanyaan ku Kepada Sangat pencipta, "Tuhan,Apakah Tuli ini Benar Benar Kau Anugerah kan Kepadaku? "
Satu Pinta ku Kepada Sang Pencipta,"Tuhan, Jadikanlah Aku Tetap Bersyukur di setiap Keadaan yang menghadang! "
Bacaan lain :
Silakan bisa membaca artikel kuliner daging asap dari Swiss, semoga bermanfaat-M. Erik Ibrahim
Semarang, 03.06.2022
M. Erik Ibrahim
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!