Mohon tunggu...
Erik Kurniawan
Erik Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Pergerakan Pemuda

Sekretaris di Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor di Ponorogo. Hobi Menulis, Berfikir Besar, Kemudian Bertindak. Murid Ideologis Tan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orkestrasi Internal NU untuk Peradaban

13 Mei 2022   18:11 Diperbarui: 7 Februari 2023   09:54 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nahdlatul Ulama( sumber: via kompas.com)

Tengok saja, dalam contoh kasus misalnya dunia pendidikan formal, lembaga pengelola wakaf, hingga lembaga amil zakat , sang raksasa Nahdlatul Ulama ini masih kalah bersaing prestise dengan lembaga serupa. 

Belum lagi jika menyangkut mengenai NU sebagai "problem solver" dimana keluh kesah warganya bisa diadukan. NU belum sepenuhnya menjawab semua permasalahan umat  secara menyeluruh. 

NU hari ini bisa dibilang masih secara parsial tampil sebagai pemecah kebuntuan masyarakat. Jikapun dikatakan sudah menyeluruh melalui berbagai perangkat organisasinya, cakupan dan kerja organisasinya belum bisa dikatakan ideal dan maksimal.

Nahdlatul Ulama adalah warisan dari para muassis untuk dijaga dan dirawat. Kerja organisasi harus terus ditingkatkan hingga setidaknya mencapai satu titik yang ideal. 

Sedari pusat hingga tingkatan ranting maupun anak ranting. Jangan biarkan NU menjadi kerdil peran dan fungsinya hingga masyarakat beranggapan bahwa ada dan tidaknya NU tidak berarti apa-apa bagi mereka. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah.

Ada satu bahasan menarik dari para senior penulis di pergerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ponorogo yang mungkin menjadi salah satu gagasan besar pondasi kokoh NU masa depan sebagai upaya membangun sebuah peradaban. 

Apakah itu? Mewujudkan Ranting NU Ideal dengan sebuah Orkestrasi Gerakan. Ya, menampilkan wajah NU masa depan harus dimulai hari ini dengan sebuah superteam yang bekerja selaksa di sebuah organisasi berkelas dunia. 

Mengupas gagasan tentang orkestrasi diatas, penulis membayangkan sebuah tujuan tunggal guna mewujudkan sebuah ranting Nahdlatul Ulama yang ideal dengan berbagai parameter idealnya. 

Lantas, dikolaborasikan dengan sebuah hal yang dinamakan sistem co-office NU. Niscaya akan menjadi satu lompatan evolusi besar Nahdlatul Ulama sebagai mercusuar pengelolaan organisasi maha besar berkelas dunia. 

Arah perkembangan menuju masa depan ini sendiri, penulis benar-benar sangat optimis suatu hari nanti akan terwujud. Dengan atau tanpa anda sekalipun.

Lantas, seperti apa kondisi kemajuan masa depan NU? Penulis akan menyampaikan beberapa hal yang mungkin bisa menjadi gambaran implisit bagi anda semua. Pertama, penulis melihat bahwa kedepan Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah milik NU (LAZISNU) menjadi sebuah Baitul Maal seperti yang terdapat pada zaman Nabi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun