Pernahkah kamu membayangkan, tiba-tiba motor rusak parah, harus dirawat di rumah sakit, atau bahkan kehilangan pekerjaan? Semua itu bisa terjadi tanpa peringatan. Nah, di saat-saat tak terduga seperti itu, satu hal yang bisa jadi penyelamat adalah dana darurat.
Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap dana darurat itu "nanti aja deh", sampai akhirnya menyesal ketika kondisi darurat benar-benar datang. Padahal, dana darurat bukan hanya untuk yang sudah berpenghasilan besar --- siapa pun bisa dan perlu memilikinya.
 Apa Itu Dana Darurat?
Dana darurat adalah tabungan khusus yang disiapkan untuk kebutuhan tak terduga --- seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan mendadak. Sederhananya, ini adalah jaring pengaman finansial agar kamu tidak perlu berutang atau menjual aset ketika situasi sulit datang.
Dana ini berbeda dari tabungan harian atau dana investasi. Tujuannya bukan untuk dipakai belanja atau mencari untung, tapi menjaga stabilitas keuangan kamu ketika keadaan tidak berjalan sesuai rencana.
 Berapa Besar Dana Darurat yang Ideal?
Kebutuhan setiap orang berbeda, tapi ada rumus sederhana yang bisa kamu ikuti:
 Lajang: 3--6 kali pengeluaran bulanan.
 Sudah menikah: 6--9 kali pengeluaran bulanan.
 Menikah + punya anak: 9--12 kali pengeluaran bulanan.
Contoh: