Bingung pilih reksadana atau saham? Kamu gak sendirian!
Bayangin begini, kamu mau bikin masakan enak, tapi bingung mau masak sendiri atau pesan katering. Masak sendiri, bahan-bahan dan resepnya harus kamu cari tahu, prosesnya butuh waktu, tapi kamu bisa atur sesuai selera. Kalau pesan katering, kamu tinggal terima jadi, rasanya udah dijamin enak, tapi kamu gak bisa atur bumbunya sesuka hati.
Nah, reksadana dan saham itu kurang lebih mirip analogi ini. Keduanya sama-sama "kendaraan" buat kamu yang pengen uangnya berkembang. Tapi cara kerjanya yang beda, bikin hasilnya juga gak sama persis. Yuk, kita bedah satu per satu!
Siapa Sih Reksadana dan Saham?
Reksadana ibaratnya kamu titip uang ke "juru masak profesional" yang disebut Manajer Investasi. Uang dari ribuan investor lain dikumpulkan jadi satu, lalu Manajer Investasi ini yang akan mengelolanya. Mereka belikan berbagai instrumen investasi, mulai dari saham, obligasi, hingga deposito. Kamu tinggal duduk manis, terima laporan, dan Manajer Investasi yang kerja keras buat kamu.
Saham beda lagi. Kalau beli saham, artinya kamu langsung jadi pemilik sebagian kecil dari sebuah perusahaan. Misalnya, kamu beli saham BCA, kamu sah menjadi salah satu "pemilik" bank tersebut. Untung ruginya langsung tergantung pada kinerja perusahaan. Kalau perusahaannya maju, harga sahamnya naik, kamu ikut untung. Kalau sebaliknya, ya kamu bisa rugi. Ini seperti kamu langsung masak sendiri di dapur, semua keputusan di tangan kamu.
Perbandingan Reksadana vs Saham
Kelebihan & Kekurangan Masing-Masing
Reksadana:Kelebihan: