Mohon tunggu...
Eric Putra Pratama
Eric Putra Pratama Mohon Tunggu... Universitas Pancasakti Bekasi

Saya memiliki kepribadian yang Aktif dalam sebuah hal kegiatan lainya, saya sangat suka membaca artikel,membuat konten kreator, dan mempelajari sebuah pelajaran bisnis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Bahagia Bukan Tujuan, Tapi Pilihan: Panduan Mengolah Kebahagiaan Sejati"

8 Oktober 2025   23:58 Diperbarui: 8 Oktober 2025   23:57 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari Jeda di Antara Hiruk Pikuk: Memahami dan Meraih Kebahagiaan Sejati

Apakah kebahagiaan itu? Pertanyaan sederhana ini telah menjadi pencarian utama manusia sepanjang sejarah. Kita mengejarnya di setiap langkah, dari kesibukan pagi hingga keheningan malam. Banyak dari kita mengira kebahagiaan adalah tujuan akhir yang hanya bisa dicapai setelah kita memiliki kekayaan, jabatan tinggi, pasangan sempurna, atau hidup tanpa masalah. Kita menunda rasa bahagia hingga semua syarat terpenuhi. Namun, bagaimana jika kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah proses dan keputusan yang ada di dalam diri kita sendiri?

Dalam realitas modern, kebahagiaan sering kali disamakan dengan kesenangan sesaat. Kita melihat foto liburan di media sosial, membeli barang-barang baru, atau mengejar pengakuan dari orang lain. Sayangnya, sensasi euforia ini seringkali berumur pendek. Setelah euforia itu mereda, kita kembali merasa kosong, seolah ada yang kurang. Fenomena ini menunjukkan bahwa kita sering mencari kebahagiaan di tempat yang salah---di luar diri kita, pada hal-hal yang fana dan tidak bisa memberikan kepuasan abadi.

Kebahagiaan sejati bukanlah sesuatu yang dapat dibeli atau ditemukan di luar diri. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi batin yang stabil, lahir dari cara kita memandang hidup dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Itu adalah cerminan dari pikiran, emosi, dan tindakan yang kita pilih setiap hari. Menggapai kebahagiaan dan ketenangan batin bukanlah hal yang mustahil, karena pada dasarnya, kebahagiaan sudah melekat pada diri kita. Ego, kecemasan, dan ekspektasi yang terlalu tinggi sering kali menjadi tabir yang menutupi kebahagiaan itu. Untuk itu, kita perlu membalikkan pandangan: kebahagiaan harus diciptakan, bukan dicari.

Filosofi Kebahagiaan: Lebih dari Sekadar Tersenyum

Secara ilmiah, kebahagiaan bukan hanya tentang perasaan riang gembira. Psikolog dan ahli kebahagiaan seperti Argyle dan Hill mengidentifikasi beberapa komponen penting dari kebahagiaan sejati:

  1. Kepuasan terhadap Hidup: Ini adalah evaluasi menyeluruh tentang seberapa puas kita dengan kehidupan kita saat ini, baik dalam karier, hubungan, maupun pencapaian pribadi.

  2. Sikap Ramah dan Empati: Kebahagiaan seringkali berakar pada interaksi sosial yang sehat. Memiliki empati dan bersikap ramah dapat memperkuat hubungan dan menciptakan lingkungan yang positif.

  3. Pola Pikir Positif: Kemampuan untuk melihat sisi baik dari setiap situasi, bahkan di tengah kesulitan. Ini bukan berarti mengabaikan masalah, melainkan memilih untuk fokus pada solusi dan pelajaran yang bisa diambil.

  4. Kesejahteraan Batin: Perasaan damai dan tenteram dalam diri, bebas dari kecemasan berlebihan dan konflik batin.

  5. Harga Diri yang Positif: Memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan menerima kekurangan sebagai bagian dari diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun