Mohon tunggu...
Eric Putra Pratama
Eric Putra Pratama Mohon Tunggu... Universitas Pancasakti Bekasi

Saya memiliki kepribadian yang Aktif dalam sebuah hal kegiatan lainya, saya sangat suka membaca artikel,membuat konten kreator, dan mempelajari sebuah pelajaran bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Gajian Numpang Lewat? Ini Masalah Uang Saku Yang Sering Bikin Pusing!

7 Oktober 2025   23:20 Diperbarui: 7 Oktober 2025   23:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Uang Saku Pas-Pasan: Mengapa Ini Masalah Generasi Sekarang dan Cara Mengatasinya

Apakah kamu sering merasa uang saku atau gaji bulananmu hanya "numpang lewat"? Di awal bulan terasa melimpah, tapi tiba-tiba di pertengahan bulan sudah menipis, bahkan ludes? Kamu tidak sendirian. Fenomena "uang saku pas-pasan" adalah masalah yang sangat nyata dan dialami oleh banyak orang, terutama generasi muda, di era sekarang.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, tantangan finansial saat ini datang dari berbagai arah. Bukan hanya dari kebutuhan pokok, tapi juga dari tekanan sosial, gaya hidup digital, dan godaan konsumerisme yang tak ada habisnya. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa masalah keuangan ini begitu relevan, serta memberikan panduan lengkap yang bisa kamu terapkan untuk mengatasinya. Mari kita bedah satu per satu.

1. Gaya Hidup vs. Pendapatan: Sebuah Konflik Klasik

Akar dari sebagian besar masalah keuangan adalah ketidaksesuaian antara gaya hidup yang diinginkan dengan pendapatan yang dimiliki. Media sosial berperan besar dalam menciptakan standar hidup yang terkadang tidak realistis. Kita melihat teman-teman liburan ke tempat eksotis, membeli gadget terbaru, atau sering makan di restoran mahal. Tanpa disadari, kita terperangkap dalam siklus FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan tren.

Fenomena ini mendorong kita untuk melakukan pengeluaran impulsif demi memenuhi "standar" yang kita lihat di dunia maya. Pesan kopi dari kedai populer setiap hari, membeli pakaian merek terkenal, atau mencoba semua tempat kuliner yang viral. Pengeluaran-pengeluaran kecil ini, jika diakumulasi, bisa menjadi jumlah yang sangat besar dan menggerogoti uang saku kita dengan cepat.

Solusi:

  • Audit Keuangan Pribadi: Ambil waktu sejenak untuk meninjau pengeluaranmu selama satu atau dua bulan terakhir. Gunakan aplikasi keuangan atau catatan manual untuk melihat ke mana saja uangmu pergi. Seringkali, kita terkejut melihat seberapa besar uang yang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak esensial.

  • Bedakan Kebutuhan dan Keinginan: Terapkan aturan ketat untuk memisahkan antara needs (kebutuhan) dan wants (keinginan). Makanan pokok, transportasi untuk bekerja/kuliah, dan biaya sewa adalah kebutuhan. Sementara itu, nonton di bioskop, beli fashion item terbaru, atau makan di kafe mewah adalah keinginan. Prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu.

  • Praktikkan Gaya Hidup Minimalis: Cobalah menerapkan prinsip minimalis dalam konsumsi. Fokus pada nilai guna barang, bukan pada merek atau trennya. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam membeli barang dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

2. Terjebak dalam Jerat Utang Konsumtif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun