Dari kasus-kasus tersebut, jelas bahwa model subsidi pendidikan seperti Jerman cenderung lebih ringan beban mahasiswa, sedangkan model kapitalis di AS menimbulkan tekanan finansial yang signifikan.
8. Tantangan dan Risiko Bagi IndonesiaÂ
Implementasi student loan di Indonesia harus mempertimbangkan sejumlah tantangan:
a. Beban Utang Mahasiswa: Jika tidak diatur dengan baik, cicilan dapat melebihi daya beli lulusan berpenghasilan rendah.
b. Sistem Pengawasan: Ketiadaan data terpadu antara kampus dan lembaga keuangan dapat menyebabkan tunggakan.
c. Ketergantungan pada Pinjol: Kerjasama dengan fintech P2P lending dapat memunculkan risiko bunga tinggi dan praktik rentenir.
d. Kesenjangan Wilayah: Mahasiswa dari daerah terpencil mungkin sulit mengakses layanan pemantauan dan pembayaran.
e. Ketidakpastian Ekonomi: Kondisi global dan nasional yang fluktuatif dapat mempengaruhi kemampuan pembayaran.
9. Rekomendasi KebijakanÂ
Agar student loan benar-benar mendukung akses pendidikan tinggi, diperlukan:
a. Skema ICL yang Responsif: Threshold pendapatan lulusan disesuaikan dengan standar hidup di Indonesia.
b. Pengembangan Data Terpadu: Antarmuka sistem informasi antara Kemdiktisaintek, kampus, OJK, dan Kemenkeu.
c. Kolaborasi Lintas Stakeholder: Pemerintah, HIMBARA, perguruan tinggi, filantropi, dan pelaku usaha.
d. Optimalisasi Subsidi dan Beasiswa: Perluasan bantuan UKT dan dana abadi pendidikan.
e. Edukasi Literasi Keuangan: Menyediakan modul wajib bagi calon peminjam untuk memahami tanggung jawab utang.
f. Pengaturan Kemitraan: Menolak pinjol, lebih mengutamakan bank pelat merah untuk menjalankan skema.
Wacana student loan di Indonesia menyimpan potensi besar untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi lapisan masyarakat yang kurang mampu. Namun, tanpa perencanaan matang, pengawasan ketat, dan kolaborasi luas, skema ini bisa menjadi bumerang yang membebani generasi muda kita. Dengan mengadopsi model ICL yang telah terbukti di Australia, memperkuat sistem data terpadu, mengoptimalkan subsidi nasional, serta memberikan edukasi literasi keuangan, pemerintah dapat mewujudkan student loan sebagai alat inklusif demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Sebelum kebijakan ini diimplementasikan, kajian mendalam berbasis riset dan perbandingan internasional harus menjadi pijakan utama. Indonesia perlu menitikberatkan unsur keadilan sosial dan perlindungan kepada mahasiswa berpendapatan rendah, demi menghindari kegagalan berulang seperti yang terjadi pada program KMI di masa lampau.
Referensi:Â
a. https://www.kompas.com/edu/read/2025/04/23/080000771/student-loan-solusi-atau-lepas-tangan-negara?page=all#page2
b. https://www.cnbcindonesia.com/research/20241104062333-128-585270/utang-pinjol-menggunung-gen-z-milenial-paling-demen-ngutangÂ
c. https://news.detik.com/berita/d-7357133/apa-itu-student-loan-yang-diwacanakan-nadiem-seiring-pembahasan-soal-ukt
d. https://www.tempo.co/politik/skema-student-loan-pemerintah-minta-mahasiswa-bayar-setelah-punya-gaji--1226916
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI