Mohon tunggu...
Erica Andriyanti
Erica Andriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Erica Andriyanti mahasiswa semester 1 jurusan Pendidikan Agama Islam di STAI Al-Hamidiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali 3 Klasifikasi Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

28 Desember 2022   15:23 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:26 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terjadinya kelainan masa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. kalainan tersebut dapat disebabkan oleh dua faktor. faktor internal yaitu genetik dan turunan, dan faktor eksternal yaitu ibu yang mengalami pendarahan bisa karena jatuh sewaktu hamil, atau memakan makanan yang dapat mencederai janin dan akibatnya janin kekurangan gizi. 

Berikut hal-hal sebelum kelahiran bayi yang dapat meyebabkan terjadinya kelainan pada bayi:

  • Infeksi kehamilan, infeksi kehamilan bisa terjadi akibat virus.
  • Gangguan genetika, gangguan ini dapat disebabkan akibat kelainan kromosom, transformasi yang mengakibatkan keracunan darah (Toxaenia) atau faktor keturunan
  • Usia ibu hamil, penyebab kelainan pada bayi yang disebabkan oleh usia ibu hamil adalah usia yang terlalu muda, yaitu 12-15 tahun dan terlalu tua, yaitu di atas 40 tahun.
  • Keracunan saat hamil, keracunan dapat terjadi saat hamil, yaitu janin yang kekurangan vitamin atau menggunakan obat-obatan kontasepsi Ketika Wanita mengalami kehamilan yang tidak dinginkan seperti percobaan abortus yang gagal, sangat memungkinan bayi lahir dalam kaeadaan cacat.
  • Penyakit menahun seperti TBC, penyakit ini dapat terjangkit pada individu yang tertular oleh pengindap TBC lain, atau terjangkit TB akibat bakteri lingkungan yang kotor.
  • Infeksi karena penyakit kotor, yang dimaksud penyakit kotor adalah penyakit kelamin/sipilis yang bisa terjangkit pada ibu yang dapat membahayakan bagi janin dan ibu.
  • Pengunaan sinar X, radiasi sinar x dari USG yang berlebihan atau terkena alat-alat pabrik , yang dapat menyebakan kecacatan bayi kerena merusak sel kromosom janin.
  • Pengalaman traumatic, hal ini bisa berupa shock akibat ketegangan saat melahirkan pada kehamilan sebelumnya, atau trauma akibat benturan pada kandungan saat kehamilan.
  • Ibu yang terjangkit virus yang bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen sehingga pertumbuhan otak janin terganggu.
  • Toxoplasmiosis (berasal dari virus binatang seperti bulu kucing)

2. Peri-Natal

Terjadinya kelainan pada masa proses kelahiran, menjelang serta saat setelah proses kelahiran. contohnya kelahiran yang sulit, pertolongan yang salah, persalinan yang tidak spontan, lahir premature, berat badan rendah, infeksi karena ibu yang mengindap sipilis.

Berikut hal-hal menyebabkan kecacatan bayi saat kelahiran:

  • Proses kelahiran lama, prematur, kekurangan oksigen. Bayi premature atau terlalu lama dalam kandungan dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Dapat terjadi krena cairan ketuban janin yang terlalu lama jadi mengandung zat-zat yang membahayakan bayi.
  • Pendarahan, pendarahan dapat terjadi pada ibu akibat placenta previa yaitu jalan keluar bayi tertutup dengan plasenta.
  • Kelahiran dengan alat bantu, meskipun tidak seluruhnya, dapat menyebabkan kecacatan otak bayi, misalnya menggunakan vacum, tang verlossing.
  • Kelahiran bayi sungsang,  dikatakan sungsang apabila kaki atau bokong bahkan tangan keluar terlebih dahulu.
  • Tulang ibu tidak proposional (Disproporsi sefalopelvik) ibu yang memiliki kelainan tulang pelvik atau pinggul, yang dapat menekan kepala bayi saat proses kelahiran. Hal seperti ini dapat dihindari dengan melakukan oprasi caesar.

3. Pasca-Natal

Terjadinya kelainan setelah bayi dilahirkan hingga dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih 18 tahun). hal ini dapat terjadi karena kecelakaan, tumor otak dan kejang.

Berikut Hal-hal yang menyebabkan kecacatan pada anak di masa bayi:

  • Kurangan zat makanan (gizi, nutrisi) bayi setelah kelahiran sangat membutkan gizi dan nutrisi yang sempurna. Gizi ini dapat diperoleh dari ASI di 6 bulan pertama, dan makanan sebagai penunjang dengan gizi seimbang di usia selanjutnya.
  • Kecelakaan, kecelakaan pada bayi terutama area kepala dapat mengakibatkan luka pada otak. Karena otak adalah organ utama kehidupan manusia jika mengalami kerusakan maka dapat merusak pula sistem/fungsi tubuh lainnya.
  • Keracunan, racun masuk dalam tubuh bayi bisa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi bayi. Jika  daya tubuh bayi lemah dapat meracuni secara permanen. Racun yang masuk meyebar dalam darah bisa dialirkan pula ke otak dan menyebabkan kecacatan pada bayi.
  • Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus ( meningitis, enchepalitis), diabetes melitus, penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip) penyakit-penyakit tersebut jika terkena pada bayi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak.

Ada banyak jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah:

1. Anak dengan gangguan fisik

  • Tunanetra, yaitu anak yang mengalami gangguan indera penglihatannya.
  • Tunarungu, yaitu anak yang kehilangan seluruh/sebagian pendengarannya.
  • Tunadaksa, yaitu anak yang mengalami cacat pada alat gerak (tulang, sendi, otot).

2. Anak dengan gangguan emosional dan perilaku

  • Tunalaras, yaitu anak yang kesulitan menyesuaikan diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
  • Tunawicara, yaitu anak yang mengalami gangguan komunikasi.
  • Hiperaktif, yaitu anak mengalami gangguan tingkah laku yang tidak normal disebabkan dengan gejala utama tidak mampu mengendalikan gerak dan memusatkan perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun