Sumber: https://images.app.goo.gl/US7YdaMUhHC6zbi8A
Setiap ajaran ataupun agama di muka bumi ini memiliki ayat dalam kita suci sebagai petunjuk dan juga alasan ia percaya akan keyakinannya, hal tersebut terbawah hingga kepala anak cucu.
Indonesia yang memiliki enam kepercayaan yang hingga saat ini masih dipegang teguh, karena mereka tahu Tuhan yang mereka sembah dan percaya merupakan penopang, penolakan dan terlebih saat akhir zaman, ia akan mengangkat mereka dan duduk bersamaNya di Pangkuan Bapa di Surga.
Salah satu agama di Indonesia yaitu Kristen Protestan yang memiliki kitab suci Alkitab yang menjadi fondasi bahwa setiap ayat-ayat yang tertulis semua diucapkan oleh Allah dan juga anakNya Yesus Kristus, dan semua akan tergenapi.
Agama tetangga sering menggali dan menanyakan mengapa kalian begitu kuat percaya dengan keyakinan kalian ? Kebanyakan anak-anak Tuhan hanya menjawab bahwa Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan sesungguhnya.
Sebenarnya dalam Injil Yohanes tertulis jelas. Ketika Yesus sebelum Ia diserahkan untuk di salibkan, ia berdiskusi bersama murid-muridNya. Ketika itu dengan ketakutan murid-muridNya mendengar bahwa Tuhan secara nyata dan jelas mengatakan suatu saat ia akan pergi ke rumah Bapa dan meninggalkan murid-murid.
Saat itu, salah satu muridNya bernama Tomas bertanya, 'Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau akan pergi dan bagaimana mana kami mengetahui jalan kesitu. ?
Tuhan Yesus secara tegas mengatakan dalam Injil Yohanes 14:6-7 " Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Inilah salah satu ayat yang menjadi alasan bahwa banyak umat Kristen tetap mempercayai Tuhan Yesus karena Ia adalah jalan, kebenaran dan hidup. Kita tidak bisa secara langsung bertemu dengan Bapa atau Allah, namun lewat AnakNya yang menjadi jalan atau jembatan ataupun penghubung antara kita dengan Allah.
Saya bisa membagikan satu ilustrasi, jika kita ingin menelpon, kita membutuhkan pulsa agar kita bisa berkomunikasi secara lisan dengan lawan bicara. Kalau tidak ada pulsa, handphone pun tidak berguna. Tuhan Yesus secara ilustrasi tadi merupakan pulsa dan lawan bicara kita adalah Allah. Jika kita ingin sekali berkomunikasi dengan Allah, kita membutuhkan Tuhan Yesus yang sebagai penghubung kita dengan Allah.
Jadi secara nyata, saat ini kita hanya membutuhkan Tuhan Yesus yang merupakan jalan, kebenaran dan hidup, yang rela menyerahkan nyawaNya bagi umanNya, sehingga kita yang dulunya rusak karena kebiasaan buruknya, kehidupan kita yang sudah kusut karena perilaku buruk kita. Jika kita datang menemui Yesus, dengan hati yang rela dibentuk maka Tuhan akan membentuk kita menjadi bejana yang sempurna bagi Allah Bapa di Surga.