Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergantian Benang Raja

21 Desember 2015   16:33 Diperbarui: 21 Desember 2015   16:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergantian Benang Raja

Puisi : Edy Priyatna

Musim ini aku rindu warnamu datanglah ke pondokku segera tradisional sudah tak ada kesejukan bagai menanti sunyi di tengah kota setiap hari cerah benderang walaupun tanpa bintang karena matahari telah radang panas nya telah membias kembali tak terhalang mega hitam sempadan

Merupakan suara-suaramu senantiasa luruh di dedaunan kalbu di rimba langit bergaris putih matanya kering tak berair lagi dan rerimbunan rindu sergah kepalan tanganku pagi ini memicu benak pikiran geram terhadap layar reportase subuh pada para pemimpin rakyat senantiasa beruntung

Aduhai para pemimpin masih adakah hati berisi saat logika sudah mulai berulah aneh menjadikan orang-orang terjaga berlagu bak penggembira penghibur membuat penonton berduka tanpa ketawa tiap detik keadaan basi nurani makin terkikis pada gemuruh pesona nan tak kunjung padam

Kini aku sangat rindu warna mu kapan kah akan tiba sementara meruah lama namamu kerap di panggil di tengah desa warna mu kini terjerumus bumi merahmu ada di tanah kering kuning mu ada di daun usang dalam hijaumu ada dibatu karang sebab matahari mentari tak dapat melukismu

(Pondok Petir, 21 Desember 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun