Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bila Janji-janji Itu akan Terbayar Tunai

11 April 2015   18:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila Janji-janji Itu akan Terbayar Tunai
Puisi : Edy Priyatna

Kepada saat hati ini terdiam
terdengar suara adzan bergema
membimbing kami menuju langgar desa
untuk bersujud kepadanya
membuat seluruh hawa nafsu senang
sebutan tanpa makna semakin jauh dari fakta
kaburkan sesuatu nan nyata
terjadi di umbul-umbul sementara
tatkala sukma nan lemah

Harus menjadi tanda-tanda
pada jiwa untuk berserah karena tak tahu arah
hingga terhentilah gelombang cairan
akan tetapi rakyat terus menderita
pemimpinnya hanya tertawa warga jelata terlunta-lunta
di tengah senyum dewi pereka
sekalian kegembiraan gema kasih persaudaraan
mesti kita tebarkan guna mengisi celah darah
nan terpendam dalam sukma

Bila janji-janji itu akan terbayar tunai
sehingga penderitaan ini usai
wahai para pemimpin dimana hati nuranimu saat ini
sadarkah sesungguhnya para hantu terus tersenyum
segenap gambaran tepat nan paling indah
adalah embusan angin pada ruang
hiasan duniawi tanda lahiriah
dalam desa dan kota
semoga kita masih sempat mendapatkan representasi ini

(Pondok Petir, 11 April 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun